Berkeringat adalah baik-baik saja, namun jika sudah berlebihan itu bisa menjadi satu pertanda ada sesuatu yang salah pada tubuh kita.
Bagaimana jika ingin tahu apakah keringat yang keluar dari tubuh kita berlebihan atau tidak? Pertama, ambil kertas filter kopi yang bisa dijumpai di supermaket dan menimbangnya. Selanjutnya, kertas selebar piring kecil tersebut diselipkan di ketiak. Setelah 60 detik, kertas filter diambil lagi dan ditimbang. Selisih berat akhir dan awal kertas menunjukkan jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Batas angka normal untuk orang dewasa adalah 20 mg. Lebih dari angka itu, dokter bisa berkesimpulan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan keringat yang mungkin mengarah pada munculnya penyakit, misalnya kasus hyperdrose berat. Dari contoh tersebut, sebenarnya kita bisa mengetahui bahwa hyperdrose merupakan gangguan kesehatan berupa produksi keringat yang berlebihan.
Sebenarnya apa penyebab munculnya keringat? Pada tubuh manusia terdapat lebih dari dua juta kelenjar yang bercokol di bagian antara epidermis bawah (kulit ari) sampai di hipodermis tubuh manusia (lapisan sel khas yang terdapat di bawah epidermis). Kelenjar tersebut banyak terdapat di kaki dan tangan. Jumlahnya kira-kira 400 kelenjar per cm2. Sedangkan di bagian punggung atau pantat hanya berjumlah 55 kelenjar per cm2.
Kelenjar tersebut secara permanen mengeluarkan cairan bening yang disebut dengan keringat, yang terdiri dari 99% air dan elektrolit. Dalam kondisi yang ekstrim, orang dewasa bisa mengeluarkan keringat sampai 2 liter per jam, sedangkan dalam kondisi normal seseorang hanya mengeluarkan keringat sampai 1.5 liter per hari.
Sementara itu, selama masa pubertas, kerja kelenjar yang disebut aprokin juga meningkat di bagian ketiak dan kelamin. Kelenjar tersebut tidak hanya mengeluarkan air, tapi juga sekitar 250 jenis bahan berbeda lainnya. Bila kelenjar aprokin mengeluarkan keringat, biasanya akan muncul bau yang tidak enak yang disebabkan oleh aktivitas bakteri.
Sebenarnya keringat merupakan mekanisme tubuh dalam menjaga kelangsungan hidup. Akibat proses metabolisme, tubuh akan menghasilkan panas yang harus diredam agar tubuh tidak kepanasan. Bagaimana caranya? Ketika terjadi perubahan suhu di tubuh, maka reseptor tubuh di kulit ari akan melaporkan hal itu ke otak. Kemudian otak akan langsung bereaksi dengan mengatur peredaran darah agar panasnya merata ke seluruh tubuh.
Bila upaya tersebut tidak berhasil, kelenjar keringat akan memainkan peranannya. Kelenjar itu akan mengeluarkan keringat melalui kulit, yang akan melembabkan dan mendinginkan kulit.
Volume keringat yang dikeluarkan tentu ada batasnya dan jika berlebihan, pasti ada yang tidak beres di tubuh. Ada beberapa penyakit serius yang bisa saja tersembunyi di balik derasnya aliran keringat, misalnya yaitu gangguan kelenjar gondok, diabetes, hipertensi, atau bahkan tumor.
Saat ini sudah ada sejumlah terapi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, mulai terapi dengan gel aluminium klorida yang mampu mengeluarkan keringat melalui obat-obatan khusus untuk mencuci tangan dan kaki, sampai obat-obatan semprot dengan racun saraf botulinum. Beberapa orang bahkan bersedia melakukan operasi pengangkatan sejumlah kelenjar atau pemisahan berbagai jenis syaraf.
Sunday, 31 July 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment