Monday, 30 August 2010

Serat Oat Turunkan Kolesterol

Penyakit pembuluh darah menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian di dunia. Penanganan khusus terhadap kolesterol kini sangatlah penting mengingat perannya sangat besar sebagai penyebab kematian. Serat oat bisa menjadi solusinya.

Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu di negara-negara maju seperti di Amerika dan Eropa, maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Perlu diketahui, sepertiga dari populasi penduduk dunia berisiko mengalami major cardiac events atau kejadian gangguan jantung.

Pada tahun 2001, sebanyak 17 juta orang di dunia meninggal karena penyakit pembuluh darah. Saat ini diperkirakan terjadi satu serangan jantung setiap empat detiknya dan satu serangan stroke setiap lima detiknya. Yang menyedihkan lagi, 80% kematian tersebut terjadi di negara yang berpendapatan menengah ke bawah. Penyakit pembuluh darah tampaknya kini telah menjadi epidemi global.

Salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan rutin mengonsumsi makanan yang berserat tinggi. Serat makanan dapat dibedakan menjadi serat larut dan serat tidak larut dalam air. Serat larut dalam air memiliki sifat positif karena dapat menurunkan kadar total kolesterol darah dari LDL (kolesterol jahat).

Contoh makanan yang mempunyai komposisi tinggi serat larut air adalah oat yang berasal dari gandum dan bekatul (kulit padi). Penelitian juga menemukan bahwa oat adalah serat yang baik bagi mereka yang ingin menurunkan kadar kolesterol.

Oat diperoleh dari gandum yang digiling agak besar. Selain mengandung sejumlah protein, karbohidrat, dan vitamin B yang cukup, oat juga mampu menurunkan jumlah kolesterol total dan LDL, tapi sama sekali tidak menurunkkan kadar kolesterol baik (HDL).

Sebuah penelitian pernah dilakukan terhadap 86 responden pengidap kadar kolesterol tinggi (di atas 200 mg/dl) yang berlangsung 30 hari. Para responden diberikan asupan makanan 70 gram oatmeal, yang diketahui mengandung serat larut air. Dari 70 gram serat larut itu terkandung 3 gram serat larut beta glukan, yang dikonsumsi 2 x 35 gram.

Hasilnya rata-rata responden (yang berusia 29-66 tahun) mengalami penurunan kolesterol total, yaitu dari 239.89 menjadi 212.28. Artinya kolesterol total turun sekitar 11.6%.

Penelitian sebelumnya juga memberikan hasil yang lebih bagus. Dengan jumlah responden yang kurang lebih sama, diketahui bahwa mereka yang mengonsumsi 75 gram oat mengandung 3.5 gram serat larut selama 42 hari, kadar kolesterol totalnya turun 14%, kolesterol LDL turun 17%, dan apolipoprotein turun 14%.

No comments: