Penggunaan suplemen makanan untuk tujuan pemeliharaan dan pencegahan risiko suatu penyakit kini semakin marak di masyarakat. Salah satunya yang cukup banyak diminati akhir-akhir ini adalah suplemen makanan yang mengandung Koenzim Q-10, yaitu sejenis vitamin yang bersifat larut lemak dan termasuk dalam golongan Ubiquinon.
Koenzim Q-10, yang juga dikenal sebagai koenzim Q dan mitokuinon, mempunyai struktur kimia yang terdiri dari benzokuinon dan terpinoid. Benzokuinon berperan dalam proses reduksi-oksidasi pada rantai transport elektron. Perbedaan yang paling utama dari berbagai koenzim Q adalah jumlah unit isoprenoid-nya. Koenzim Q terdiri dari 1-12 unit isoprenoid dan koenzim yang mengandung 10 unit isoprenoid adalah yang paling banyak mempengaruhi fungsi fisiologis dan banyak terdapat pada tubuh hewan dan manusia.
Fungsi dan Sumber Koenzim Q-10
Koenzim Q-10 adalah kofaktor yang penting pada proses rantai transport elektron di mitokondria, di mana koenzim Q-10 akan menerima elektron dari kompleks I dan II yang merupakan aktivitas cukup penting dalam produksi ATP. Koenzim Q-10 juga mempunyai aktivitas antioksidan di mitokondria dan membran sel vang melindungi terjadinya peroksidasi membran lipid. Koenzim Q-10 juga menghambat oksidaxi LDL-kolesterol, di mana LDL-kolesterol adalah faktor yang merupakan pencetus terjadinya aterosklerosis.
Koenzim Q-10 merupakan jenis koenzim yang banyak terdapat pada hewan dan manusia. Dalam tubuh manusia, koenzim Q-10 dapat dihasilkan secara alami dengan jalur yang mirip dengan jalur sintesis kolesterol. Hingga usia tertentu, di mana koenzim Q-10 masih disintesis dan berfungsi secara normal, koenzim Q-10 ini dapat melindungi manusia dari risiko aterosklerosis serta penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Namun, seiring dengan pertambahan usia, kadar koenzim Q-10 menurun. Penurunan kadar koenzim Q-10 juga terjadi pada pasien penyakit kronik seperti pasien penyakit jantung, distropi otot, parkinson, kanker, diabetes, dan HIV/AIDS.
Kebutuhan koenzim Q-10 dapat diperoleh dari biosintesis dalam tubuh manusia sendiri maupun dari luar tubuh melalui makanan atau konsumsi suplemen koenzim Q-10. Secara alami, koenzim Q-10 dalam jumlah yang sedikit terdapat dalam berbagai jenis makanan terutama daging seperti hati, jantung, dan ginjal hewan, juga pada minyak kedelai, ikan sarden, makarel, dan kacang-kacangan. Konsumsi 0.5 kg ikan sarden atau 1 kg daging sapi atau 1 kg kacang dapat memberikan suplai tubuh 30 mg koenzim Q-10.
Karena kepraktisannya, mengonsumsi suplemen koenzim Q-10 kini lebih banyak dipilih daripada mengonsumsi makanan sumber alami koenzim Q-10 yang memang hanya mengandung sedikit koenzim Q-10 dibandingkan suplemen.
Monday, 30 August 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Koenzim Q-10 memang membantu pemeliharaan kesehatan jantung. tapi ingat ingat, ini bukan obat, tapi suplement.
Post a Comment