Tuesday, 29 June 2010

Terbukti Reputasi Diet Atkins

Berbagai tipe diet terus bermunculan. Yang baru mencuat, yang lama tenggelam. Isu dan polemic mengenai tipe diet mana yang aman, mana yang tidak terus berlangsung. Diet rendah karbohidrat atau diet Atkins adalah salah satu yang banyak diributkan. Tapi ada angina segar bagi pendukung diet yang satu ini.

Beberapa tahun lalu , mungkin Anda pernah mencoba diet Atkins. Mungkin juga Anda telah berpaling karena mewndengar banyak desas-desus mengenai efek sampingnya. Diet rendah karbohidrat yang pertama kali ditemukan tahun 1970-an ini memang sempat disoroti karena diduga memiliki efek egatif terhadap metabolisme tubuh. Namun penelitian terakhir membantahnya. Selain aman, diet Atkins terbukti merupakan pelangsing paling efektif dibandingkan 3 tipe diet lainnya.

Diet Atkins dikembangkan oleh Dr. Robert Atkins, yang terkenal dengan buku best seller-nya pada tahun 1992,Dr. Atkins New Diet Revolution. Dalam bukunya, Atkins menuding bahwa biang keladi kegemukan adalah karbohidrat bukan lemak seperti yang diperkirakan banyak orang.

Bukti ilmiah keampuhan diet Atkins diperoleh para ilmuan di Stanford University seusai studi selama satu tahun. Diet ini terbukti tidak berdampak negatif terhadap metabolisme tubuh, dan dapat menurunkan berat badan 2 kali lipat lebih efektif dibandingkan diet rendah lemak-tinggi karbohidrat LEARN (Lifestyle, Exercise, Attitudes, Relationships, and Nutrition), diet rendah karbohidrat zone dan diet tinggi karbohidrat Ornish. Studi dilakukan pada sekitar 300 wanita pre-menopause yang kelebihan berat badan.

Setelah 1 tahun berdiet, para wanita di progam Atkjins mengalami penurunan berat badan sebesar 4,7 kg, sementara progam LEARN 2,6 kg, progam zone 1,6 kg dan progam Ornish 2,2 kg. Tak Cuma menurunkan berat badan, para ilmuwan juga menemukan bahwa setelah menganut diet Atkins selama 1 tahun, kadar lipid, insulin, glukosa dan tekanan darah menurun, atau setidaknya tetap.

Para peneliti cukup terkejut dengan hasil ini. Selama ini, kalangan medis banyak bersikap skeotis terhadap diet rendah karbohidrat, ujar peneliti utama Christopher Gardner di The Stanford Prevention Research Center. Tapi ternyata ini adalah alternatif yang baik untuk menurunkan berat badan. Dan dalam periode 1 tahun, tidak terbukti adanya gangguan metabolisme pada peserta studi. Studi ini diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA) edisi Maret 2007.

Sayang sekali Dr. Atkins sudah tutup usia 4 tahun silam. Jika tidak, ia mungkin tersenyum simpul mendengar hasil penelitian ini. Jacqueline Eberstein, yang bekerja bersama Dr. Atkins selama 30 tahun berkomentar, Saya senang karena bukti-bukti yang mendukung gaya hidup Atkins ini terus bermunculan. Ia menambahkan, Kuncinya sangat sederhana. Singkirkan seluruh menu karbohidrat jika Anda ingin menurunkan berat badan. Diet Atkins hanya salah satu cara menuju langsing. Olah raga tetap tak kalah penting, lho.

No comments: