Pendidikan seks merupakan suatu penjelasan mengenai permasalahan seksualitas yang diinformasikan secara jelas dan benar, meliputi proses:
1. Pembuahan
2. Kehamilan sampai kelahiran
3. Tingkah laku seksual
4. Hubungan seksual
5. Aspek-aspek kesehatan, kejiwaan, dan kemasyarakatan.
Pendidikan seks bertujuan dapat membantu remaja untuk menghadapi masalah hidup yang berkaitan pada dorongan seksual. Masalah pendidikan seksual yang diberikan harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, seperti apa yang dilarang, apa yang diperbolehkan, dan bagaimana melakukannya tanpa melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat.
Pendidikan seks ini seharusnya diberikan oleh orangtua sejak dini ketika anak mulai bertanya mengenai perbedaan kelamin antara dirinya dan lawan jenis. Pemberian pendidikan seks pada anak dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kebutuhan, umur, serta daya tangkap anak.
Tujuan Pendidikan Seks dilakukan:
1. Memberikan pengertian mengenai perubahan fisik, mental, dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (berdasarkan peran, tuntutan dan tanggungjawab).
3. Memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.
4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual.
5. Mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
6. Menerangkan berbagai macam aspek, seperti aspek anatomis, biologis, psikologis, dan moral. Pendidikan seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia, nilai-nilai kultur, dan agama.
7. Bertujuan membina keluarga dan menjadi orang tua yang bertanggung jawab.
8. Mempersiapkan agar remaja mengetahui lebih banyak mengenai seks dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, adat istiadat, kesiapan mental, dan material seseorang.
9. Memberikan pengetahuan dan mendidik anak agar berperilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan norma agama, sosial dan kesusilaan.
Jadi tujuan pendidikan seks adalah untuk membentuk suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual, dan membimbing anak ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung jawab (terutama dalam kehidupan seksualnya). Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak menganggap seks itu suatu yang menjijikan dan kotor. Tetapi merupakan anugrah Tuhan dan berfungsi penting untuk kelanggengan kehidupan manusia, belajar menghargai kemampuan seksnya dan hanya menyalurkan dorongan tersebut untuk tujuan tertentu (yang baik) dan pada waktu yang tertentu saja.
Tuesday, 29 June 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment