Kuku kaki ternyata bisa menjadi barometer kesehatan. Bahkan terkadang tanda-tanda penyakit sistemik bisa diketahui dari kondisi kuku kaki. Sebagai contoh, kuku kaki yang bergelombang dan menebal bisa jadi merupakan manifestasi dari penyakit psoriasis. Kuku kaki yang cekung tidak cembung seperti normal dapat menunjukkan kekurangan zat besi atau anemia.
Walaupun tidak terlalu mengganggu, ternyata kuku yang sakit tidak boleh dianggap remeh. Apalagi jika menderita diabetes atau gangguan sirkulasi darah. Bahkan kuku yang masuk ke dalam daging biasa kita sebut cantengan juga tidak bisa dianggap enteng.
Terutama jika penderita diabetes atau gangguan sirkulasi darah, jangan iseng mencoba mengobati sendiri ini. Apalagi jika daerah ini sudah terinfeksi. Segera pergi ke dokter spesialis kulit atau spesialis kaki, yang dapat mendiagnosa kemudian merawat dengan tindakan dan obat yang tepat.
Ada satu lagi penyakit kuku yang biasanya tidak terlalu mendapat perhatian kita, tetapi sesungguhnya mencakup 50% kasus kelainan kuku. Infeksi jamur pada kuku atau onychomycosis, biasanya dapat diderita kuku kaki tanpa menimbulkan rasa sakit. Tetapi penyakit ini dapat mengubah kualitas dan warna kuku kaki, sehingga menjadi buruk kondisinya.
Sesungguhnya kondisi ini adalah infeksi di bawah permukaan kuku yang disebabkan oleh jamur. Ketika organisme-organisme bersarang di sana, biasanya kuku akan menjadi gelap warnanya dengan disertai bau yang tidak sedap. Jika tidak ditindak, infeksi bisa menyebar ke kuku kaki lain, kulit bahkan ke kuku jari tangan. Jika tetap tidak dirawat, infeksi ini dapat menyebar dan mengganggu kemampuan seseorang untuk berjalan.
Jika kita termasuk suka bertelanjang kaki ke tempat-tempat yang lembab seperti tempat ganti baju di kolom renang, disinilah jamur-jamur itu mencari mangsa.
Mungkin tidak perlu terlalu kuatir dengan penyakit-penyakit di atas. Bila rajin pedicure di salon 1 minggu sekali. Tetapi belum menjamin, karena pada peralatan pedicure salon yang kemungkinan besar tidak streril atau dibersihkan dengan baik, justru bisa banyak bakteri atau bahkan virus yang tersembunyi.
Proses pedicure, yang biasanya termasuk membersihkan kulit kering di sekitar kuku, tak jarang jika dilakukan pegawai salon yang belum berpengalaman dapat menyebabkan luka kecil. Luka sekecil apapun akan menyebabkan darah seseorang menempel pada peralatan yang digunakan, dan bisa dibayangkan bila berapa orang yang berdarah akibat menggunakan peralatan yang sama dan jika salah satu orang yang di pedicure menderita penyakit, misalnya hepatitis C.
Jika memang tidak bisa hidup tanpa pedicure, dapat diantisipasi dengan membeli peralatan pedicure pribadi yang lengkap dan selalu membawanya ke salon langganan. Sebab di Indonesia belum ada peraturan yang mengharuskan salon untuk membersihkan peralatannya. Paling tidak jika memakai peralatan sendiri, bisa memastikan peralatan itu selalu bersih.
Sunday, 30 May 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment