Tuesday, 30 September 2008

Hamil dan Hepatitis C (2/2)

Mereka yang beresiko tertular hepatitis C adalah:

1. Pecandu narkoba, yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.

2. Orang yang menerima transfusi darah. Darah yang digunakan untuk transfusi tidak diperiksa terlebih dahulu.

3. Orang yang membuat tato atau tindik dengan menggunakan benda-benda tajam yang tidak steril.

4. Berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sehingga terjadi kontak darah antara yan gterinfeksi dan yang tidak.

5. Orang yang sedang melakukan cuci darah.

6. Orang yang sedang menerima cangkok organ.

7. Pekerja kesehatan, seperti dokter, perawat, dan lainnya.

Ibu yang terkena penyakit hepatitis C ini tidak akan menularkan bayinya. Penyakit ini bukan jenis penyakit yang genetik. Namun sebaiknya ibu hamil yang mengidap hepatitis C mengkonsultasikan keadaan kesehatannya pada dokter kandungan.

Ibu juga tidak boleh mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini karena akan beresiko pada janin, dan menyebabkan bayi lahir cacat hingga mengalami keguguran. Ibu harus menjaga kesehatannya dengan cara banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan bergizi. Dengan demikian, diharapkan kekebalan tubuhnya akan terbentuk.

Pengobatan hepatitis pada ibu akan diberikan setelah persalinan dan kondisi ibu sudah pulih benar. Namun umumnya, ibu yang mengidap hepatitis C tidak dianjurkan untuk hamil selama menjalani terapi pengobatan dan 6 bulan setelah pengobatan terakhir.

No comments: