Keju berasal dari kata Inggris kuno yaitu cese dan chiese, atau dari bahasa latin caseus. Kata-kata yang sama dalam bahasa Jerman untuk keju adalah kase, sedangkan di Perancis fromage serta Spanyol dan Italia menamakan produk ini sebagai queso dan formaggio.
Keju terbuat dari bahan baku susu baik itu susu sapi, kambing, atau kerbau. Proses pembuatannya dilakukan dengan pembentukan dadih setelah terlebih dahulu melakukan pasteurisasi terhadap susu. Pasteurisasi ditujukan untuk menghilangkan bakteri patogen sekaligus menghilangkan bakteri pengganggu dalam proses pembuatan dadih.
Pembuatan dadih atau proses penggumpalan mulai terjadi saat ditambahkan starter kultur bakteri laktat yang menyebabkan terjadinya fermentasi pada pH tertentu.
Gumpalan susu yang terbentuk di dasar alat, kemudian diambil dengan cara filtrasi. Gumpalan susu ini kemudian di-press untuk mengeluarkan whey-nya. Penambahan garam pada hasil gumpalan yang di filtrasi akan menghasilkan keju cottage. Untuk menghasilkan keju jenis lainnya, gumpalan susu yang disaring ini kemudian di-press dengan waktu yang bervariasi tergantung jenis keju yang diinginkan. Pada proses penekanan ini akan terjadi pula proses pematangan. Di Inggris, proses pematangan biasanya memakan waktu sekitar 10 minggu sehingga menjadi keju yang dinamakan keju keras (cheddar). Sedangkan di Amerika, untuk menghasilkan cheddar, terlebih dahulu harus dicelupkan dalam parafin untuk mencegah kekeringan serta dibiarkan mengeras sekitar enam bulan.
Pada proses pematangan ini, dapat pula ditambahkan mikroba-mikroba tertentu untuk menghasilkan keju yang diinginkan. Selama proses pematangan ini, akan banyak senyawa-senyawa khas yang dihasilkan tergantung dari bakteri yang ditambahkan. Keju Swiss yang khas dengan cita rasa asam propionatnya dihasilkan oleh bakteri Propionibacerium shermani. Selain itu, lubang-lubang yang dihasilkan pun terjadi karena terbentuknya gas karbondioksida yang diproduksi selama fermentasi.
No comments:
Post a Comment