Para ahli tidak menemukan penyebab parsial dari kelainan "dilated cardiomyopathy" (DCM), suatu bentuk penyakit jantung anak yang berpotensi fatal namun sering kali tidak terdeteksi.
DCM artinya kegagalan dari jantung dalam memompakan darahnya dan kondisi tersebut seringkali menjadi pemicu terjadinya gagal jantung.
Tim peneliti dari US mempublikasikan dalam Journal of the American Association, yang menyebutkan bahwa inflamasi jantung merupakan penyebab tersering dari kondisi ini.
Menurut Dr. Jeffrey Towbin seorang peneliti Inggris menyebutkan bawa DCM merupakan menyebab kematian akibat penyakit jantung tersering yang terjadi pada anak, sama halnya bila terjadi pada orang dewasa.
DCM terjadi saat ventrikel kiri yang merupakan bilik pemompa jantung terbesar mengalami pelebaran sehingga kerja dari pompa tersebut menjadi tidak efektif.
Keadaan seperti ini sering terjadi sebagai kelainan otot jantung yang dapat dialami oleh berbagai usia.
Para peneliti dari Baylor College of Medicine dan Texas Children's Hospital, US mengamati 1.400 kasus anak yang menderita DCM.
Mereka dapat mengidentifikasi kasus ini hingga 35% dari berbagai kondisi miokarditis yang terjadi (inflamasi dari jantung). Sedangkan dua pertiga dari kasus yang dipelajari tidak diketahui.
Bayi dengan usia kurang dari 1 tahun dapat mengalami DCM 10 kali lebih besar dibandingkan anak-anak lain hingga mereka berusia 18 tahun
Rata-tara ketahanan hidup anak dengan DCM hampir sama dengan ketahanan hidup penderita dewasa.
Untuk kedua kelompok ini sekitar 70% dapat hidup hingga satu tahun dari onset terjadinya sakit, 50% dari mereka dapat bertahan hingga 5 tahun.
Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa DCM lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan anak etnis kulit hitam.
Dr. Jeffrey Towbin, seorang peneliti senior mengatakan anak dengan DCM memiliki risiko yang sama untuk mengalami kematian mendadak dan membutuhkan transplantasi jantung.
Sekitar sepertiga dari semua kasus DCM merupakan genetik dan dianjurkan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut dilakukan tes, Dr. Towbin menjelaskan.
Maski demikian selebihnya kasus tersebut tidak dapat diketahui apa penyebabnya. Dengan diagnosis dini, diharapkan segera diberi terapi dan dinilai apakan tindakan transplantasi benar-benar dibutuhkan.
Saturday, 27 October 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment