Monday, 1 December 2008

Termometer, Jenis dan Cara Pemakaiannya

Termometer memang bukan barang antik yang jarang diketahui orang. Walau demikian, sayangnya benda yang sangat penting dan murah ini jarang dijumpai di rumah-rumah. Padahal, demam merupakan salah satu gejala penyakit yang paling sering dijumpai di dunia.

Termometer ditemukan beberapa abad lalu, tepatnya di abad XVI oleh ahli fisika sekaligus astronom Italia bernama Galileo. Tetapi, termometer air raksa yang akurat baru berhasil dibuat pada dua abad sesudahnya oleh Daniel Gabriel Fahrenheit. Karena itu, sampai saat ini skala fahrenheit masih umum dipakai, khususnya di negara Barat. Penemuan termometer berlanjut dengan dikembangkannya termometer yang memakai skala 100 oleh astronom Swedia bernama Anders Celcius. Nama belakangnya tidak asing terdengar bukan? Karena kita Indonesia umumnya memakai termometer dengan skala Celcius ini.

Penjalanan termometer tidak berhenti sampai disana. Alat ini terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan dan ketepatan yang lebih baik bagi penggunanya. Beragam termometer yang kini ada misalnya:

1. Termometer ketiak
2. Termometer mulut
3. Termometer rektal
4. Termometer telinga
5. Termometer basal
6. Termometer digital

Keragaman termometer ini tentu tidak akan berguna bila hanya untuk dibaca tapi tidak dimiliki dan dimanfaatkan di rumah. Termometer air raksa sangat akurat dan murah harganya. Sayangnya, bila jatuh akan langsung pecah sehingga tidak terlalu dianjurkan penggunaannya pada bayi dan balita. Termometer digital lebih mahal harganya tetapi relatif lebih aman penggunaannya.

Termometer konvensional terdiri atas tabung gelas tertutup yang berisi cairan. Cairan yang umum dipakai dalam termometer kita adalah air raksa (merkuri). Di tepi tabung terlihat garis-garis yang menunjukkan skala temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam tabung yang sempit itu akan naik. Titik dimana air raksa tersebut berhenti naik menunjukkan berapa suhu tubuh yang tertera pada skala temperatur.

Yang harus diingat juga adalah selalu mengibas-kibaskan termometer sebelum dipakai. Hal ini disebabkan tabung termometer yang sempit itu akan mencegah air raksa yang sudah terlanjur naik untuk turun dengan sendirinya. Satu-satunya cara untuk menurunkan air raksa tersebut adalah dengan mengibas-kibaskan dengan tangan kita.

No comments: