Monday, 1 December 2008

Ayah, Ayo pererat Hubungan Dengan Si Buah Hati

Peran seorang ayah sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Beberapa riset dan para ahli mengatakan bahwa ikatan emosional ayah dan anak salah satunya ditentukan dari interaksi ayah dan anak itu sendiri. Suatu interaksi yang baik sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang berhasil.

Banyak ayah yang tidak dapat meluangkan banyak waktu dengan anaknya akibat kesibukan di kantor. Bagaimana caranya agar seorang ayah tetap dapat mempererat dan menjalin ikatan emosional dengan buah hati? Beberapa tips di bawah ini yang dapat membantu Anda:

1. Siapakan diri Anda sebagai seorang ayah sejak dini
Anda, sebagai suami telah terlibat secara langsung dengan anak, sejak pembuahan anak, sehingga istri mengandung. Masa kehamilan selama sembilan bulan tersebut dapat Anda gunakan untuk mempersiapkan diri sebagai seorang ayah. Sedapat mungkin, berperan aktiflah sebagai seorang suami, sekaligus calon ayah dengan turut berpartisipasi membantu kehamilan istri. Contohnya saja, mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai kehamilan, gangguan, serta bagaimana cara mengatasinya. Berbelanja bersama istri untuk mempersiapkan kelahiran sang buah hati. Juga, ikuti kegiatan senam bayi, dan temanilah istri dalam menghadapi persalinan.

2. Ikut aktif dalam merawat bayi
Bantulah istri Anda untuk turut berperan aktif merawat buah hati. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa seorang ayah yang dari awal telah berperan aktif merawat bayinya (seperti mengasuh bayi, memandikannya, mengganti popok bayi, membuai bayi hingga mereka tertidur), memiliki kemungkinan yang besar akan melakukan hal tersebut hingga bulan selanjutnya. Hal itu terjadi karena kebiasaan ayah mulai terbentuk sejak dini. Dengan demikian, bayi akan semakin merasakan, mengenali kehadiran serta sosok Anda.

3. Bermain bersama
Ketika bayi Anda semakin bertambah besar, jangan lewatkan waktu bersamanya untuk bermain, membaca buku, serta melakukan aktivitas yang menyenangkan (seperti pada saat bayi merangkak, mulai belajar berbicara, hingga berjalan). Ciptakan permainan-permainan yang disenanginya, seperti bermain kuda-kudaan, pesawat terbang atau petak umpat (sesuaikan dengan perkembangan usia anak).

4. Ikut terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda
Ketika anak Anda mulai beranjak sekolah, ia akan memulai kehidupan sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial anak, dengan mengenali nama teman-temannya, dengan siapa dia bergaul, ataupun aktivitas yang dia lakukan bersama temannya.

5. Jadikan diri Anda sebagai pendengar yang baik
Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita anak Anda. Berikan keseimbangan antara kerja dan keluarga. Luangkan waktu beberapa menit untuk mendengarkan si kecil bercerita dan mengerti keseluruhan cerita tersebut. Jadilah pendengar yang baik untuk anak Anda. Jika Anda hanya sekedar meng-ia-kan, atau mengatakan bahwa Anda sedang sibuk, kebiasaan anak bercerita akan menghilang.

6. Usahakan selalu berkomunikasi dengan baik
Jika Anda tinggal terpisah dan sedang berjauhan dengan anak Anda, usahakan untuk tetap menjalin komunikasi dengan baik, contohnya saja melalui telepon, SMS, internet (chating atau email), dan surat. Saat seperti ini juga dapat Anda gunakan untuk memberi kepercayaan dan tanggung jawab pada anak.

7. Beri kepercayaan pada anak
Berikanlah anak Anda kebebasan. Kepercayaan Anda akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri. Berikanlah ia pilihan, jangan hanya menempatkan anak pada satu pilihan. Lakukanlah hal tersebut mulai dari hal-hal kecil. Anda sebagai orang tua dapat selalu memantau dan membimbingnya..

8. Perlakukan anak Anda sesuai dengan usia yang dimilikinya
Semakin bertambah usia anak Anda, semakin berbeda pula kebutuhannya. Penuhi kebutuhannya seperlunya. Karena anak harus menjadi pribadi yang mampu bertahan dalam kehidupannya.

No comments: