Monday, 1 December 2008

Resep Menjadi Orangtua Efektif

Menjadi orangtua yang ideal memang tak ada rumusnya. Namun untuk menjadi orangtua yang efektif, Anda bisa mempertimbangkan resep berikut ini. Semoga berguna!

Pertama, kenali anak Anda. Apakah dia pemalu atau periang. Kemudian perlakukan anak Anda sesuai dengan karakternya, jangan paksa anak untuk menjadi karakter lainnya.

Kedua, jangan cuek saat anak berlaku manis dan baik. Berikan pujian terhadap semua hal yang dia lakukan. Hal-hal kecil saja. Jika dia melakukannya dengan baik, jangan tunda lagi, langsung berikan pujian.

Ketiga, anak harus dilibatkan dalam kegiatan dan keputusan keluarga. Tentu saja orangtua harus menyesuaikan porsinya dengan usia anak. Misalnya, membahas soal liburan bersama dan memberi anak tugas rumah tangga yang bersifat ringan.

Keempat, manfaatkan kesempatan untuk mendekatkan diri dengan anak. Bahkan saat Anda berada di tengah kemacetan, manfaatkan waktu itu sebaik-baiknya untuk menelepon anak. Jika ada waktu menonton televisi bersama, gunakan untuk menanamkan nilai pada anak.

Kelima, sediakan waktu khusus untuk berdua saja dengan anak. Misalnya dengan mengantar atau menjemput dari sekolahnya.

Keenam, disiplin harus ditegakkan. Anda juga harus memastikan disiplin versi Anda sama dengan disiplin versi pengasuh anak atau pasangan Anda. Namun, jangan menjadikan disiplin sebagai teknik mendidik anak yang utama. Akibatnya orangtua akan mengutamakan hukuman dan kekerasan dalam mendidik anak.

Ketujuh, jadilah contoh yang baik bagi anak. Sebab anak adalah peniru ulung dan menjadikan orangtua sebagai polanya. Jika ingin anak yang ceria, ya kita juga harus ceria. Jika tidak ingin anak autis, ya cerewetlah juga sesekali.

Kedelapan, ungkapkan kasih sayang Anda. Jangan anggap enteng dengan menganggap anak sudah pasti tahu dengan sendirinya. Kata-kata, belaian, pelukan, dan ciuman punya arti penting bagi mereka. Anda juga bisa memberikan surat pendek sekedar "mama sayang kamu" atau memberikan gambar bunga atau hati dengan pesan "bunga untuk anak mama", dan lain sebagainya.

Kesembilan, perhatikan komunikasi dengan anak. Jangan lupa, kontak mata mempunyai pengaruh yang penting untuk urusan ini. Kalau Anda teriakkan aturan atau perintah dari ruangan lain, itu tidak akan efektif. Jangan sampai Anda memberitahukan sesuatu dengan berteriak atau mengomel.

Kesepuluh, jangan sampai Anda menyelesaikan masalah ketika Anda sedang marah. Sebab jika kata-kata menyakitkan Anda lontarkan, sangat mungkin kata-kata itu akan membekas di benak anak. Ingat, jadilah contoh bagi anak Anda.

No comments: