Kebanyakan perokok mengetahui risiko buruk terhadap kesehatan yang ditimbulkan dari merokok. Sekitar 70 % perokok ingin berhenti untuk menghindari memburuknya kondisi kesehatan, namun WHO memperkirakan hanya kurang dari 5% perokok yang mencoba berhenti tanpa bantuan yang pada akhirnya berhasil tidak merokok selama 1 tahun.
Diperkirakan, mereka yang kembali merokok sebetulnya bukan karena pilihan mereka sendiri, melainkan karena sifat nikotin yang menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan akan nikotin yang disebabkan oleh merokok ini merupakan masalah kesehatan kronis yang berulang.
Sifat ‘adiksi’ pada nikotin yang terdapat di dalam rokok, ketergantungan fisiologis maupun psikologis akibat merokok merupakan penyebab mengapa terkadang orang harus mencoba berhenti berulang kali untuk dapat berhenti total.
Obat Non-Nikotin Pertama
Pfizer sangat bangga dapat menghadirkan Varenicline sebagai solusi membantu usaha para perokok terbebas dari kebiasaan yang merusak kesehatan. Varenicline adalah obat non-nikotin pertama yang secara spesifik diciptakan untuk stop merokok.
Mekanisme Kerja
Obat pertama dari sebuah golongan baru terapi stop merokok ini bekerja dengan cara yang unik, yaitu dengan menghalangi menempelnya nikotin pada reseptor di otak sehingga dapat mengurangi rasa nikmat dan nyaman (efek reward) yang ditimbulkan karena merokok.
Obat ini juga menstimulasi pelepasan dopamin secara parsial sehingga mengurangi gejala craving (berupa gejala sulit berkonsentrasi, bad mood, pusing) saat seseorang mulai stop merokok.
Hasil Uji Klinis
Obat yang tidak mengandung nikotin ini telah melalui berbagai penelitian medis yang menguji keampuhan dan profil keamanan obat. Salah satunya adalah riset yang membandingkan Varenicline, plasebo dan Bupropion SR dalam hal membantu proses stop merokok.
Dari hasilnya terlihat bahwa peluang keberhasilan stop merokok pada pasien yang menggunakan Varenicline hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang menggunakan bupropion, dan hampir 4 kali lebih efektif sebagai obat anti rokok dibanding plasebo.
Pada studi lainnya, di antara pasien yang berhasil stop merokok setelah mengkonsumsi Varenicline dalam 12 minggu, 71% pasien yang mendapatkan tambahan terapi Varenicline selama 12 minggu berikutnya tetap bertahan berhenti setelah enam bulan, dibandingkan dengan keberhasilan tambahan terapi placebo yang hanya 50%.
Varenicline secara signifikan menurunkan perasaan ingin kembali merokok, yang merupakan gejala ketergantungan dari pengurangan kadar nikotin dalam tubuh (withdrawal syndrome).
Obat ini juga memiliki efek antagonis yang akan mengurangi rasa nikmat yang ditimbulkan apabila seorang pasien kemudian merokok kembali. Selain itu, berbagai uji klinis juga menunjukkan bahwa Varenicline secara umum dinyatakan aman.
Anjuran pemakaian
Dianjurkan bagi yang ingin berhenti merokok untuk menentukan tanggal berhenti merokok. Champix mulai diminum 1-2 minggu sebelum tanggal berhenti merokok tersebut. Champix dapat diminum dengan segelas air sebelum atau sesudah makan dan champix diminum selama 12 minggu.
Champix tersedia dalam 2 kemasan, yaitu starter pack dan maintenance pack. Starter pack terdiri dari tablet 0,5 mg dan 1 mg yang diminum selama 2 minggu dimana tablet 0,5 mg diminum sekali sehari selama 3 hari dan tablet 1 mg diminum satu kali sehari.
Kemasan maintenance pack terdiri dari tablet 1 mg yang diminum 2 kali sehari pada awal minggu ke-3 sampai akhir minggu ke-12.
Champix merupakan obat keras yang dapat dibeli dengan resep dokter. Sebaiknya penggunaan obat ini di bawah pengawasan dokter.
Monday, 21 January 2008
Champix, Terobosan Baru Solusi Stop Merokok
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Chantix has shown great results of quitting the smoking even in the chronic cases of smokers. This drug is proved more effective in comparison to other medications available in the market. Many online drug stores are providing cheap chantix medication. http://www.chantixhome.com/
[url=http://cialisnowdirect.com/#bhima]buy cialis[/url] - cheap cialis , http://cialisnowdirect.com/#vzosx cialis 20 mg
Post a Comment