Friday, 28 December 2007

Serba-serbi Penyimpanan ASI

Tampilan ASI berbeda-beda setiap waktu karena kandungannyapun berbeda-beda setiap saat, termasuk kandungan lemak dan warna ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan ASI yang keluar di menit-menit awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemompaan akan terlihat "lebih encer" dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya, karena itu disebut Foremilk (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yang keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental dan disebut dengan Hindmilk (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yang ibu konsumsi.

Umumnya ASI segar berbau dan beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma seperti sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yang mendadak sehingga kerja enzim lipase terganggu. Karena itu, tidak disarankan memanaskan ASI peras pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, bisa jadi ASI telah basi dan segera dibuang. Intinya, selama ASI peras disimpan sesuai dengan tata cara penyimpanan yang benar, maka ASI tidak akan basi.

Wadah penyimpanan ASI

Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus untuk menyimpan ASI. Intinya gunakan wadah yang bisa tertutup rapat dan selalu dibersihkan atau disterilkan sebelum digunakan. ASI peras sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup untuk sekali minum = 60 ml) agar tidak ada ASI yang tersisa dan terbuang.

Tata cara penyimpanan ASI

Organisasi Laktasi Internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :
• Suhu ruang (19-22oC) = 4-10 jam
• Refrigerator (kulkas bawah) dengan suhu 0-4oC = 2-3 hari .
• Freezer pada kulkas berpintu satu (suhu variatif <4C ) = 2 minggu
• Freezer pada kulkas berpintu dua (suhu variatif <4C ) = 3-4 bulan
• Freezer khusus (-19oC) = 6 bulan atau lebih

Jika tidak ada lemari pendingin


Ada atau tidaknya kulkas bukan hambatan bagi ibu untuk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja atau saat ibu bepergian jauh dari bayi untuk waktu lama tidak ada kulkas, ibu dapat menyimpan botol berisi ASI peras dalam termos es yang telah diisi es batu.

Tips memberikan ASI peras ke bayi:

• Untuk ASI yang dibekukan (dari freezer), disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu di kulkas bawah, bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendam wadah berisi ASI dalam wadah lebih besar yang berisi air hangat.
• Jangan menghangatkan ASI dalam suhu tinggi dan jangan merebus ASI karena zat nutrisi dalam ASI akan rusak, terutama zat anti infeksi atau zat imun
• Jangan menggunakan microwave untuk menghangatkan ASI
• Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi
• Berikan dengan sendok, pipet, dan sebagainya. Untuk bayi < 4 bulan disarankan untuk tidak menggunakan dot karena adanya risiko bingung putting
• ASI yang tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan < 24 jam, meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu, simpanlah ASI dalam jumlah yang cukup (sekali minum) agar tidak terbuang.

Dengan mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yang tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif, meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh.

No comments: