Selama ini cukup banyak diketahui bahwa diabetes merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya serangan jantung. Tapi kini juga ditemukan bahwa serangan jantung sebaliknya juga merupakan faktor predisposisi untuk diabetes. Keduanya saling memberikan efek timbal balik dengan dua proses berbeda. Fakta tersebut ditemukan oleh studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal Lancet.
Menurut hasil penelitian tersebut, setelah mengalami suatu serangan jantung, risiko seseorang berkembang menjadi diabetes dan prediabetes meningkat secara tajam. Pasien yang baru saja mengalami serangan jantung adalah 4.5 kali lebih cenderung berkembang menjadi diabetes dan 15 kali lipat mengalami prediabetes, dibandingkan dengan populasi umum.
Pada studi yang dipimpin oleh Dr. Roberto Marchioli, dari Laboratory of Clinical Epidemiology of Cardiovascular Disease, Italia ini mengumpulkan data sekitar 8.300 pasien Italia yang menderita serangan jantung dan tidak pernah mengalami diabetes sebelumnya. Setelah lebih dari 3.5 tahun pasca serangan jantung, sepertiga pasien berkembang menjadi diabetes atau gangguan resistensi insulin (prekursor diabetes). Saat menggunakan ambang yang lebih rendah untuk pengukuran gula darah, sekitar 62% pasien didefinisikan sebagai penderita diabetes.
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan hubungan lebih lanjut antara serangan jantung dan gula darah yang saling mempengaruhi antara keduanya. Ini akan menjadi peringatan bagi pasien akan risiko fatal dari lingkaran setan ini. Oleh karena itu, harus diupayakan pencegahan agar tidak terjadi peningkatan risiko. Para peneliti juga melihat seseorang yang kelebihan berat badan, merokok, diet tidak sehat, serta peminum berat bisa meningkatkan risiko dirinya berkembang menjadi diabetes pasca serangan.
Sumber : Journal Lancet
No comments:
Post a Comment