Monday, 30 June 2014

Jika Anak Anda Mimisan


Mimisan umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak. Walaupun tidak menutup kemungkinan mimisan dapat terjadi pada siapa saja.

Mengapa mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak? Karena kumpulan pebuluh darah di bagian dalam depan rongga hidung anak umumnya lebih rentan pecah, dan menimbulkan pendarahan.

Apa yang menyebabkan terjadinya mimisan?
  1. Jika terjadi benturan pada hidung, misalnya anak terjatuh atau terantuk di bagian hidungnya.
  2. Anak memiliki kebiasaan mengorek hidung secara berlebihan. Situasi ini bisa terjadi karena anak merasa gatal atau anak sedang berusaha mengeluarkan kerak hidung yang mengering.
  3. Hidung kemasukkan benda asing, sehingga menimbulkan infeksi dan terjadi pendarahan. Biasanya ditandai dengan terciumnya bau busuk dari lubang hidungnya.
  4. Anak mengalami perubahan cuaca secara tiba-tiba. Contohnya saja, dari bermain di panas matahari, kemudian masuk ke dalam ruangan yang dingin ber-AC.
  5. Penyakit, yang terjadi akibat infeksi. Umumnya yang disertai dengan demam tinggi secara mendadak, deperti demam berdarah.
  6. Penyakit darah, seperti hemofilia (darah penderita tidak dapat membeku), dan leukimia (kanker darah).
Jika setelah 10 menit, pendarahan masih saja berlanjut, terutama disertai panas, bawalah anak segera ke dokter. Karena situasi yang demikian dapat merupakan indikasi suatu penyakit yang serius, seperti demam berdarah, hemofilia, kanker darah, atau tumor ganas pada hidung.

Dokter akan mencari sumber pendarahan dengan bantuan alat hisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah. Kemudian hidung disumbat dengan tampon khusus hidung selama 3 hingga 5 menit. Pada kasus-kasus tertentu diperlukan pemeriksaan laboratorium atau melakukan radiologi.

Mimisan

Mimisan digolongkan ringan jika sumber pendarahan berasal dari bagian depan rongga hidung. Dan dikatakan sebagai mimisan yang berat jika sumbernya dari dalam atau dari belakang rongga hidung. Mimisan yang berat harus lebih diwaspadai dan dicari tahu apa penyebabnya. Segeralah ke dokter THT untuk memeriksakan lebih detail.

Umumnya, 90% kasus mimisan yang terjadi pada anak tergolong ringan, dan dapat diatasi sendiri di rumah. Lakukanlah hal-hal berikut ini untuk menngatasinya:
  1. Minta agar anak dapat duduk bersandar dengan kepala sedikit menunduk ke bagian depan. Hal ini dilakukan darah tidak mengalir ke bagian belakang. Darah yang tertelan dapat merangsang timbulnya batuk dan rasa mual hingga ingin muntah.
  2. Jika keadaan anak terlalu lemah, maka baringkan dengan meletakkan bantal di punggungnya.
  3. Jepitlah kedua cuping hidung dengan jari tangan selama beberapa menit. Mintalah anak untuk bernafas menggunakan mulut.
  4. Bersihkan darah yang mengotori wajah anak.
  5. Kompres batang hidungnya dengan air dingin. Air dingin dapat membantu menghentikan pendarahan.
  6. Jika pendarahan belum berhenti, sumbatlah hidungnya dengan kain kasa, atau sapu tangan bersih. Bawa anak ke dokter. Usahakanlah agar selama perjalanan anak selalu berada dalam posisi duduk yang menyandar.

No comments: