Monday, 30 June 2014

Hamil dan Sakit Jantung


Jantung bertugas mempompa darah yang kaya akan oksigen dan zat-zat makanan ke seluruh tubuh, termasuk kepada janin yang sedang berkembang di dalam rahim ibu.

Janin memerlukan makanan untuk berkembang. Yang dikatakan makanan di sini adalah oksigen dan nutrisi dari ibunya, yang terpenuhi melalui aliran darah yang terus meningkat pada tubuh ibu. Hal inilah yang menyebabkan kerja jantung pada ibu hamil semakin keras. Apalagi selama hamil juga terjadi proses pengenceran darah (hemodilasi) untuk menjamin lancarnya persediaan darah pada ibu dan janin.. Kerja keras itu ditandai dengan meningkatnya denyut jantung. Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan ini, namun tidak pada penderita jantung.

Klarifikasi penderita jantung:
  1. Kelas 1
    Mereka yang menderita penyakit jantung kelas 1 adalah mereka yang masih dapat melakukan berbagai aktivitas tanpa gangguan.
  2. Kelas 2
    Penderita dengan pembatasan gerak fisik. Pada saat  beristirahat, penderita tidak merasakan keluhan pada jantungnya, namun jika mereka beraktivitas seperti biasa, mereka merasa mudah lelah dan jantung berdebar.
  3. Kelas 3
    Penderita merasa terganggu walau hanya melakukan aktrivitas ringan, misalnya saja penderita sering mengalami sesak nafas.
  4. Kelas 4
    Penderita sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan fisik tanpa keluhan. Penyakit jantungnya sudah sampai pada tahap yang berat.
Penderita penyakit jantung kelas 1 dan 2 masih dapat menjalani kehamilan dengan pengawasan ketat dari dokter kandungan dan dokter spesialis jantung. Sedangkan untuk penderita jantung kelas 3, bisa saja dokter menganjurkan penderita berada dalam pengawasan dokter di rumah sakit. Terutama jika kehamilan sudah lebih dari 28 minggu. Sedangkan untuk penderita jantung kelas 4, pada umumnya tidak diijinkan dokter untuk hamil.

Jika seseorang yang berpenyakit jantung diijinkan untuk hamil, dan kehamilan dapat berjalan dengan lancar, ibu dapat melahirkan dengan normal. Namun jika diperlukan (kondisi memburuk yang terjadi pada ibu dan janin), dokter akan menggunakan alat bantu berbentuk tang atau vakum ekstraksi, agar melahirkan dapat lebih mudah. Atau ibu dapat menjalani operasi caesar.

Ada dua hal yang sangat mempengaruhi kerja jantung dan dapat memperburuk kondisi ibu hamil, yaitu bertambahnya berat badan dan anemia. Oleh karena itu ibu hamil yang memiliki penyakit jantung harus selalu berada dalam pengawasan ketat dan kerjasama antara dokter kandungan dan dokter spesialis jantung. Jika ibu hamil sering mengeluh mengalami sesak nafas, sebaiknya ibu dirawat di rumah sakit.

No comments: