Peneliti dari Amerika menjelaskan bahwa dari hasil penelitiannya mereka mendapatkan adanya hubungan antara penyakit pada gusi, dimana merupakan penyebab tersering dari gangguan kebersihan mulut dan kejadian kanker pankreas pada pria.
Penelitian ini ditunjang oleh bukti-bukti yang kuat bahwa penyakit periodontal dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker pankreas, dikatakan Dr. Dominique Michaud dari Harvard School of Public Health, Boston, yang memimpin penelitian.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of the National Cancer Institute.
Dr. Minaud dan timnya mempelajari data penyakit periodontal dari Health Professionals Follow-Up Study (HPFS), terhadap 51.000 pasien pria dengan menggunakan metode kohort.
Hasil temuan mereka adalah laki-laki dengan riwayat penyakit periodontal sebanyak 64% mengalami peningkatan risiko terjadinya penyakit kanker pankreas dibandingkan laki-laki yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Selanjutnya makin parah kondisi periodontitisnya, misalnya hingga menimbulkan gigi tanggal memiliki risiko yang paling besar.
Pada penelitian yang dilakukan oleh ahli lain, ditemukan hubungan antara tanggalnya gigi atau periodontitis dan risiko terjadinya kanker pankreas. Menurut mereka orang yang memiliki penyakit periodontal mengalami peningkatan kadar petanda inflamasi seperti C reactive protein (CRP) di dalam darahnya. Petanda tersebut merupakan bagian dari respon sistem imun cepat terhadap inflamasi persisten dan memiliki hubungan terhadap terjadinya kanker pankreas.
Hasil temuan tersebut mendukung informasi baru yang menyebutkan bahwa diduga terdapat komponen lain yang mempengaruhi penyakit periodontal dan risiko terjadinya kanker pankreas.
Diduga komponen karsinogenik (atau lebih tepatnya nitrosamine), reaksi bakteri serta zat kimia yang terdapat pada sistem pencernaan membuat suatu kondisi baru sebabkan terjadinya kanker pankreas, mereka menyebutkan.
Setiap tahun sekitar 32.000 orang di US dan 60.000 orang di Eropa didiagnosis menderita kanker pankreas. Namun akibat gejala dininya tidak khas (tidak nafsu makan, nyeri perut dan berat badan menurun), sehingga diagnosis dini sering tidak terdeteksi. Sehingga sangat dianjurkan oleh pemerintah Amerika setiap orang untuk menjaga kebersihan mulutnya, meski bukan hanya kebersihan mulut saja tetapi faktor risiko terjadinya kankerpun harus ditekan, karena bila sudah terkena penyakit kanker pankreas, pada umumnya hanya dapat bertahan hidup kurang dari 5 tahun setelah didiagnosis.
Sunday, 25 November 2007
Saturday, 24 November 2007
Banyak Minum Alkohol Saat Kuliah, Sakit Jantung di Masa Depannya
Mahasiswa peminum alkohol berat akan meningkat risiko penyakit jantung di masa depannya, demikian laporan para peneliti American Heart Association pada 8th Conference on Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology.
Peneliti Minnesota dalam studi skala kecil menemukan bahwa kelompok mahasiswa peminum berat mempunyai kadar C-reactive protein (CRP) lebih tinggi. CRP merupakan penanda dalam darah untuk inflamasi yang dapat meningkatkan ririko penyakit jantung. Peningkatan CRP menempatkan peminum berat pada risiko sedang penyakit kardiovaskular di masa dewasa awal. Peminum sedang mempunyai kadar CRP yang paling rendah.
Menurut Elizabeth Donovan, peneliti utama studi dari College of Saint Benedictdi St. Joseph, Minnesota, “Seseorang berpeluang memilih gaya hidup sehat jika kadar CRP tinggi diketahui sejak umur dini.”
Rata-rata CRP mahasiswa dalam studi adalah 0,9 mg/liter, menempatkan kelompok ini pada risiko rendah secara keseluruhan. Kadar CRP lebih kecil dari 1 mg/liter berkaitan dengan risiko rendah penyakit kardiovaskular. Kadar CRP antara 1 dan 3 mg/liter berkaitan dengan risiko sedang dan kadar CRP di atas 3 mg/liter berkaitan dengan risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular di masa depan.
Peneliti menemukan hubungan bahwa mahasiswa peminum sedang mempunyai kadar CRP yang lebih rendah secara bermakna dibandingkan peminum berat, yaitu kadar rata-rata 0,58 mg/liter pada peminum sedang namun meningkat menjadi 1,25 mg/liter pada peminum berat. Sedangkan pada peminum ringan atau bukan peminum, kadar CRPnya 0,85 mg/liter. Kadar CRP mereka dengan peminum sedang tidak berbeda bermakna.
Para peneliti juga menemukan hubungan CRP sebagai berikut :
* Kadar CRP dan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi lebih berhubungan erat pada pria.
* Konsumsi buah dan sayuran lebih tinggi berkaitan dengan kadar CRP lebih rendah.
* Yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga mempunyai kadar CRP lebih tinggi.
“Walaupun konsumsi alkohol sedang tampaknya mempunyai beberapa manfaat kesehatan, kita harus menyarankan untuk tidak minum dan pesta alkohol, “ kata Donovan.
Minum alkohol secara berlebihan meningkatkan bahaya seperti ketergantungan alkohol, peningkatan tekanan darah, obesitas, stroke, kanker payudara, bunuh diri dan kecelakaan. Selain itu, tidak mungkin memperkirakan seseorang yang ketergantungan alkohol menjadi bermasalah. Konsultasikan kepada dokter Anda manfaat dan risiko mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedang.
Peneliti Minnesota dalam studi skala kecil menemukan bahwa kelompok mahasiswa peminum berat mempunyai kadar C-reactive protein (CRP) lebih tinggi. CRP merupakan penanda dalam darah untuk inflamasi yang dapat meningkatkan ririko penyakit jantung. Peningkatan CRP menempatkan peminum berat pada risiko sedang penyakit kardiovaskular di masa dewasa awal. Peminum sedang mempunyai kadar CRP yang paling rendah.
Menurut Elizabeth Donovan, peneliti utama studi dari College of Saint Benedictdi St. Joseph, Minnesota, “Seseorang berpeluang memilih gaya hidup sehat jika kadar CRP tinggi diketahui sejak umur dini.”
Rata-rata CRP mahasiswa dalam studi adalah 0,9 mg/liter, menempatkan kelompok ini pada risiko rendah secara keseluruhan. Kadar CRP lebih kecil dari 1 mg/liter berkaitan dengan risiko rendah penyakit kardiovaskular. Kadar CRP antara 1 dan 3 mg/liter berkaitan dengan risiko sedang dan kadar CRP di atas 3 mg/liter berkaitan dengan risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular di masa depan.
Peneliti menemukan hubungan bahwa mahasiswa peminum sedang mempunyai kadar CRP yang lebih rendah secara bermakna dibandingkan peminum berat, yaitu kadar rata-rata 0,58 mg/liter pada peminum sedang namun meningkat menjadi 1,25 mg/liter pada peminum berat. Sedangkan pada peminum ringan atau bukan peminum, kadar CRPnya 0,85 mg/liter. Kadar CRP mereka dengan peminum sedang tidak berbeda bermakna.
Para peneliti juga menemukan hubungan CRP sebagai berikut :
* Kadar CRP dan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi lebih berhubungan erat pada pria.
* Konsumsi buah dan sayuran lebih tinggi berkaitan dengan kadar CRP lebih rendah.
* Yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga mempunyai kadar CRP lebih tinggi.
“Walaupun konsumsi alkohol sedang tampaknya mempunyai beberapa manfaat kesehatan, kita harus menyarankan untuk tidak minum dan pesta alkohol, “ kata Donovan.
Minum alkohol secara berlebihan meningkatkan bahaya seperti ketergantungan alkohol, peningkatan tekanan darah, obesitas, stroke, kanker payudara, bunuh diri dan kecelakaan. Selain itu, tidak mungkin memperkirakan seseorang yang ketergantungan alkohol menjadi bermasalah. Konsultasikan kepada dokter Anda manfaat dan risiko mengkonsumsi alkohol dalam jumlah sedang.
Penyakit Sapi Gila
Penyakit Sapi Gila pernah menghebohkan Indonesia sampai-sampai banyak orang ikut tidak berani makan daging sapi. Tapi apa sih yang dimaksud dengan penyakit sapi gila? Apakah produk susu bisa menularkan penyakit ini?
Penyakit sapi gila, atau yang nama kerennya adalah bovine spongiform encephalopathy (BSE), merupakan penyakit menular yang fatal yang mengenai sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dari hewan ternak. Para peneliti meyakini bahwa penyebabnya adalah protein yang dalam keadaan normal sesungguhnya ditemukan pada permukaan sel. Karena suatu sebab yang belum diketahui, protein tersebut menyimpang (menjadi abnormal) dan menghancurkan jaringan sistem saraf pusat. Protein ini disebut prion.
Sapi gila pada Manusia
Suatu penyakit yang diberi nama varian penyakit Creutzfeldt-Jakob merupakan versi penyakit sapi gila yang mengenai manusia. Para peneliti percaya bahwa kita bisa menderita penyakit tersebut bila mengkonsumsi produk-produk dari sapi yang terkontaminasi oleh jaringan susunan saraf pusat yang terinfeksi oleh penyakit sapi gila. Disebut varian karena penyakit Creutzfeldt-Jakob yang klasik memang berbeda dengan penyakit sapi gila ini dan belum diketahui penyebabnya.
Walaupun produk-produk dari sapi ditenggarai menjadi penyebabnya, penelitian menunjukkan bahwa susu dan produk susu tidak menularkan penyakit ini walaupun susu tersebut dihasilkan dari sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila.
Gejala klinis
Amat sulit untuk melakukan diagnosa penyakit sapi gila pada tahap awal. Mula-mula, penderita mungkin hanya terlihat depresi dan kehilangan fungsi koordinasi. Pada tahap yang lebih lanjut, orang tersebut dapat menderita demensia (pelupa). Pada tahap akhir barulah penyakit ini benar-benar dapat dideteksi menggunakan alat pemindai resonansi magnetik (magnetic resonance imaging) dimana dokter dapat melihat abnormalitas pada otak.
Penyakit ini dapat menyerang segala kelompok usia dan bersifat fatal. Perjalanan penyakitnya memang perlahan-lahan tapi terus merusak, dan dalam waktu lebih kurang setahun (sejak awal terkena penyakit), penyakit ini biasanya sudah berakibat fatal.
Pencegahan
Jangankan untuk mencegah, bahkan untuk melakukan diagnosa dini pun sulit. Celakanya lagi, walaupun dimasak, prion ternyata tidak dapat dihancurkan. Karena itu, satu-satunya pencegahan yang dapat dilakukan adalah mencegah kontaminasi dari produk yang mengandung otak dan sumsum tulang belakang ternak yang dicurigai menderita penyakit sapi gila. Ini memang menyulitkan dan negara tentu perlu terlibat dalam upaya ini.
Salah satu upaya negara-negara dunia untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini adalah menolak masuknya produk-produk yang mengandung daging sapi dari negara-negara yang diketahui terjangkit penyakit ini.
Penyakit sapi gila, atau yang nama kerennya adalah bovine spongiform encephalopathy (BSE), merupakan penyakit menular yang fatal yang mengenai sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dari hewan ternak. Para peneliti meyakini bahwa penyebabnya adalah protein yang dalam keadaan normal sesungguhnya ditemukan pada permukaan sel. Karena suatu sebab yang belum diketahui, protein tersebut menyimpang (menjadi abnormal) dan menghancurkan jaringan sistem saraf pusat. Protein ini disebut prion.
Sapi gila pada Manusia
Suatu penyakit yang diberi nama varian penyakit Creutzfeldt-Jakob merupakan versi penyakit sapi gila yang mengenai manusia. Para peneliti percaya bahwa kita bisa menderita penyakit tersebut bila mengkonsumsi produk-produk dari sapi yang terkontaminasi oleh jaringan susunan saraf pusat yang terinfeksi oleh penyakit sapi gila. Disebut varian karena penyakit Creutzfeldt-Jakob yang klasik memang berbeda dengan penyakit sapi gila ini dan belum diketahui penyebabnya.
Walaupun produk-produk dari sapi ditenggarai menjadi penyebabnya, penelitian menunjukkan bahwa susu dan produk susu tidak menularkan penyakit ini walaupun susu tersebut dihasilkan dari sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila.
Gejala klinis
Amat sulit untuk melakukan diagnosa penyakit sapi gila pada tahap awal. Mula-mula, penderita mungkin hanya terlihat depresi dan kehilangan fungsi koordinasi. Pada tahap yang lebih lanjut, orang tersebut dapat menderita demensia (pelupa). Pada tahap akhir barulah penyakit ini benar-benar dapat dideteksi menggunakan alat pemindai resonansi magnetik (magnetic resonance imaging) dimana dokter dapat melihat abnormalitas pada otak.
Penyakit ini dapat menyerang segala kelompok usia dan bersifat fatal. Perjalanan penyakitnya memang perlahan-lahan tapi terus merusak, dan dalam waktu lebih kurang setahun (sejak awal terkena penyakit), penyakit ini biasanya sudah berakibat fatal.
Pencegahan
Jangankan untuk mencegah, bahkan untuk melakukan diagnosa dini pun sulit. Celakanya lagi, walaupun dimasak, prion ternyata tidak dapat dihancurkan. Karena itu, satu-satunya pencegahan yang dapat dilakukan adalah mencegah kontaminasi dari produk yang mengandung otak dan sumsum tulang belakang ternak yang dicurigai menderita penyakit sapi gila. Ini memang menyulitkan dan negara tentu perlu terlibat dalam upaya ini.
Salah satu upaya negara-negara dunia untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini adalah menolak masuknya produk-produk yang mengandung daging sapi dari negara-negara yang diketahui terjangkit penyakit ini.
Banyak Perempuan Mengidap Endometriosis
Saat masa menstruasi datang, banyak kaum perempuan yang harus berjuang menahan datangnya sakit perut yang hebat. Tak sedikit juga dari perempuan itu yang tak bisa melakukan aktivitas kesehariannya. Mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit agar bisa melewati satu hari yang dirasa menyiksa itu.
Rasa sakit yang diderita setiap bulan itu sebenarnya tidak normal dan mengandung endometriosis atau salah satu penyakit gineakolog paling umum bagi para perempuan. Penyakit tersebut membuat jaringan endometrial mengendap pada organ di luar rahim seperti ovarium, tube fallopi, atau di mana saja di sekitar perut.
Jaringan endometrial yang tidak berada pada tempatnya itu mulai menyebar dan bereaksi seperti jaringan endometrial lainnya, yaitu berdarah ketika siklus bulanan perempuan. Banyak juga kasus endometriosis yang terjadi pada perempuan berusia 26 tahun dan 35 tahun.
Penyakit itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun memiliki karakteristik seperti tumor yang akan terus tumbuh.
Endometriosis dapat menyebabkan kemandulan. Hal tersebut terjadi karena jaringan serta darah yang mengalir pada organ itu menghalangi terjadinya kehamilan. Gejala umum lainnya yang diderita oleh para perempuan yang menderita endometriosis adalah rasa sakit yang tidak normal ketika sedang berhubungan badan.
Sangat penting bagi perempuan yang merasa sakit ketika sedang berhubungan badan untuk segera pergi ke dokter dan memberikan deskripsi yang jelas tentang letak rasa sakit dan seberapa sering ia mengalami itu. Namun, banyak perempuan yang tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka.
Kini sangat penting untuk mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit itu. Para perempuan bisa melakukan diskusi dengan dokter atau praktisi kesehatan mengenai penyakit endometriosis itu. Penyelidikan lebih lanjut termasuk ultrasound serta penelitian pada area pelvic untuk merasakan adanya adhesi juga amat dibutuhkan. Walaupun begitu, hanya laparoscopy yang dapat membuktikan adanya kehadiran dari endometriosis.
Adhesi dapat dihilangkan saat proses penyelidikan itu dan si pasien harus dalam fase pembiusan. Rata-rata endometriosis bisa tidak terdeteksi selama enam atau delapan tahun. Di Jerman, ada 30 ribu kasus baru setiap tahunnya. Para pasien di awal pengobatannya harus memutuskan apakah akan diobati untuk kemandulan atau rasa sakitnya. Pada kedua kasus itu fase yang harus dilakukan adalah menghilangkan adhesi itu.
Hormon akan diberikan kepada perempuan yang memilih untuk menghilangkan rasa sakitnya dan biasanya mereka mendapatkan hasil yang positif. Berbagai pil serta obat-obatan lainnya yang diberikan sebelum siklus bulanan dapat membantu penyembuhan.
Perempuan yang ingin memiliki anak akan dirawat dengan cara berbeda. Mereka akan diberikan hormon yang secara artifisial dapat mengubah tubuh mereka ketika proses pembakaran adhesi terjadi. Setelah enam bulan perawatan hormone, maka tubuh akan berfungsi secara normal kembali.
Rasa sakit yang diderita setiap bulan itu sebenarnya tidak normal dan mengandung endometriosis atau salah satu penyakit gineakolog paling umum bagi para perempuan. Penyakit tersebut membuat jaringan endometrial mengendap pada organ di luar rahim seperti ovarium, tube fallopi, atau di mana saja di sekitar perut.
Jaringan endometrial yang tidak berada pada tempatnya itu mulai menyebar dan bereaksi seperti jaringan endometrial lainnya, yaitu berdarah ketika siklus bulanan perempuan. Banyak juga kasus endometriosis yang terjadi pada perempuan berusia 26 tahun dan 35 tahun.
Penyakit itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun memiliki karakteristik seperti tumor yang akan terus tumbuh.
Endometriosis dapat menyebabkan kemandulan. Hal tersebut terjadi karena jaringan serta darah yang mengalir pada organ itu menghalangi terjadinya kehamilan. Gejala umum lainnya yang diderita oleh para perempuan yang menderita endometriosis adalah rasa sakit yang tidak normal ketika sedang berhubungan badan.
Sangat penting bagi perempuan yang merasa sakit ketika sedang berhubungan badan untuk segera pergi ke dokter dan memberikan deskripsi yang jelas tentang letak rasa sakit dan seberapa sering ia mengalami itu. Namun, banyak perempuan yang tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka.
Kini sangat penting untuk mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit itu. Para perempuan bisa melakukan diskusi dengan dokter atau praktisi kesehatan mengenai penyakit endometriosis itu. Penyelidikan lebih lanjut termasuk ultrasound serta penelitian pada area pelvic untuk merasakan adanya adhesi juga amat dibutuhkan. Walaupun begitu, hanya laparoscopy yang dapat membuktikan adanya kehadiran dari endometriosis.
Adhesi dapat dihilangkan saat proses penyelidikan itu dan si pasien harus dalam fase pembiusan. Rata-rata endometriosis bisa tidak terdeteksi selama enam atau delapan tahun. Di Jerman, ada 30 ribu kasus baru setiap tahunnya. Para pasien di awal pengobatannya harus memutuskan apakah akan diobati untuk kemandulan atau rasa sakitnya. Pada kedua kasus itu fase yang harus dilakukan adalah menghilangkan adhesi itu.
Hormon akan diberikan kepada perempuan yang memilih untuk menghilangkan rasa sakitnya dan biasanya mereka mendapatkan hasil yang positif. Berbagai pil serta obat-obatan lainnya yang diberikan sebelum siklus bulanan dapat membantu penyembuhan.
Perempuan yang ingin memiliki anak akan dirawat dengan cara berbeda. Mereka akan diberikan hormon yang secara artifisial dapat mengubah tubuh mereka ketika proses pembakaran adhesi terjadi. Setelah enam bulan perawatan hormone, maka tubuh akan berfungsi secara normal kembali.
Kanker Payudara, Penyakit Paling Mematikan Bagi Wanita
Kanker payudara merupakan penyakit paling mematikan bagi wanita. Menurut WHO, 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Hal ini yang menjadikan kanker payudara sebagai kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.
Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Padahal kalau diketahui sejak dini, penyakit ini bisa diobati. Mari pelajari semua hal tentang kanker payudara termasuk pencegahan dan diagnosanya agar terhindar dari penyakit ini.
Disarankan agar melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. Pemeriksaan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan tiga alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan.
Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu.
Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika tumor semakin membesar, ada benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh.
Gejala lainnya, antara lain
Perubahan ukuran atau bentuk payudara
Kerutan pada kulit payudara
Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah
Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu
Segera periksakan ke dokter jika terdapat gejala tersebut. Jangan menunda lebih lama lagi karena jika terlambat, maka kanker payudara sulit disembuhkan.
Faktor risiko yang paling penting dalam perkembangan kanker payudara tidak dapat dikendalikan oleh individu. Ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi hal itu masih tidak jelas. Berbeda dengan kanker paru-paru yang berkaitan erat dengan tembakau atau rokok.
Hanya sedikit faktor risiko yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker payudara, seperti menghindari terapi penggantian hormon untuk jangka panjang, memiliki anak sebelum usia 30 tahun, menyusui, menghindari kelebihan berat badan dengan melakukan olahraga dan diet yang tepat, serta membatasi konsumsi alkohol .
Saat ini, yang paling penting bagi perempuan untuk menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara adalah dengan melakukan skrining mamogram secara reguler, mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Padahal kalau diketahui sejak dini, penyakit ini bisa diobati. Mari pelajari semua hal tentang kanker payudara termasuk pencegahan dan diagnosanya agar terhindar dari penyakit ini.
Disarankan agar melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. Pemeriksaan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan tiga alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan.
Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker, biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu.
Pada tahap awal kanker payudara, biasanya kita tidak merasakan sakit atau tidak ada tanda-tandanya sama sekali. Namun, ketika tumor semakin membesar, ada benjolan yang tidak hilang atau permanen, biasanya tidak sakit dan terasa keras bila disentuh.
Gejala lainnya, antara lain
Perubahan ukuran atau bentuk payudara
Kerutan pada kulit payudara
Keluarnya cairan dari payudara, umumnya berupa darah
Pembengkakan atau adanya tarikan pada puting susu
Segera periksakan ke dokter jika terdapat gejala tersebut. Jangan menunda lebih lama lagi karena jika terlambat, maka kanker payudara sulit disembuhkan.
Faktor risiko yang paling penting dalam perkembangan kanker payudara tidak dapat dikendalikan oleh individu. Ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi hal itu masih tidak jelas. Berbeda dengan kanker paru-paru yang berkaitan erat dengan tembakau atau rokok.
Hanya sedikit faktor risiko yang dapat dilakukan untuk menghindari kanker payudara, seperti menghindari terapi penggantian hormon untuk jangka panjang, memiliki anak sebelum usia 30 tahun, menyusui, menghindari kelebihan berat badan dengan melakukan olahraga dan diet yang tepat, serta membatasi konsumsi alkohol .
Saat ini, yang paling penting bagi perempuan untuk menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara adalah dengan melakukan skrining mamogram secara reguler, mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
Keajaiban ASI dari Perempuan yang Terinfeksi HIV
Jika selama ini perempuan yang terinfeksi HIV dilarang memberikan ASI pada bayinya untuk mencegah penularan AIDS, maka yang terjadi di Afrika justru sebaliknya. Bayi-bayi yang disusui ASI secara eksklusif oleh ibu yang terinfeksi HIV justru tidak tertular.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam Lancet Medical Journal, diketahui bahwa para perempuan yang terinfeksi HIV di Afrika memberikan ASI eksklusif kepada bayinya tanpa diberi susu formula dan makanan tambahan lainnya.
Sebanyak 1.372 perempuan terinfeksi HIV positif dilibatkan dalam penelitian tersebut dan ditemukan hanya 4% bayi yang tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) karena mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan setelah dilahirkan.
Bayi yang diberi ASI dan juga mendapat susu formula kemungkinan dua kali lebih besar tertular virus dari ibunya, dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapat ASI eksklusif. Sementara itu, bayi yang mendapat makanan tambahan disamping ASI, peluang terinfeksinya menjadi sebelas kali lebih besar.
Para peneliti menduga hal ini terjadi karena alasan biologis. Menurut mereka, selaput lendir yang melapisi usus dan kandungan dari ASI menjadi lapisan pertahanan agar tubuh tidak terinfeksi HIV. Seperti kita ketahui, komponen utama pada ASI yang disebut prebiotik memang memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Penelitian tersebut juga menemukan angka kematian bayi berusia tiga bulan yang mendapat ASI eksklusif hanya setengah dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan susu botol. Sebanyak 15% bayi dari ibu terinfeksi dan tidak disusui meninggal di usia tiga bulan, sedangkan bayi yang disusui eksklusif hanya 6 % yang meninggal.
Perempuan hamil yang terinfeksi HIV sangat berisiko menularkan penyakit itu kepada janinnya. Setelah melahirkan pun, bayi tidak disarankan untuk diberikan ASI karena dikhawatirkan air susu dari ibu yang terinfeksi juga mengandung virus.
Kondisi di Afrika memang jauh dari kondisi kesehatan yang ideal. Pemberian susu formula justru tidak menyehatkan karena susu formula dicampur dengan air yang tidak bersih dengan sanitasi yang buruk.
Kondisi tersebut tentu membuat bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit dan memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, sehingga masuk akal jika bayi yang mendapatkan ASI akan lebih kuat terhadap infeksi.
Di Afrika Utara, diperkirakan 150.000-350.000 bayi terinfeksi HIV setiap tahunnya. Dengan hasil studi ini, disarankan agar bayi yang ibunya terinfeksi HIV dan tinggal di area yang standar kesehatannya rendah untuk diberikan ASI eksklusif. Dengan pemberian ASI secara eksklusif, mereka bisa menyelamatkan hidup 50.000-10.000 bayi setiap tahunnya.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam Lancet Medical Journal, diketahui bahwa para perempuan yang terinfeksi HIV di Afrika memberikan ASI eksklusif kepada bayinya tanpa diberi susu formula dan makanan tambahan lainnya.
Sebanyak 1.372 perempuan terinfeksi HIV positif dilibatkan dalam penelitian tersebut dan ditemukan hanya 4% bayi yang tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) karena mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan setelah dilahirkan.
Bayi yang diberi ASI dan juga mendapat susu formula kemungkinan dua kali lebih besar tertular virus dari ibunya, dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapat ASI eksklusif. Sementara itu, bayi yang mendapat makanan tambahan disamping ASI, peluang terinfeksinya menjadi sebelas kali lebih besar.
Para peneliti menduga hal ini terjadi karena alasan biologis. Menurut mereka, selaput lendir yang melapisi usus dan kandungan dari ASI menjadi lapisan pertahanan agar tubuh tidak terinfeksi HIV. Seperti kita ketahui, komponen utama pada ASI yang disebut prebiotik memang memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Penelitian tersebut juga menemukan angka kematian bayi berusia tiga bulan yang mendapat ASI eksklusif hanya setengah dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan susu botol. Sebanyak 15% bayi dari ibu terinfeksi dan tidak disusui meninggal di usia tiga bulan, sedangkan bayi yang disusui eksklusif hanya 6 % yang meninggal.
Perempuan hamil yang terinfeksi HIV sangat berisiko menularkan penyakit itu kepada janinnya. Setelah melahirkan pun, bayi tidak disarankan untuk diberikan ASI karena dikhawatirkan air susu dari ibu yang terinfeksi juga mengandung virus.
Kondisi di Afrika memang jauh dari kondisi kesehatan yang ideal. Pemberian susu formula justru tidak menyehatkan karena susu formula dicampur dengan air yang tidak bersih dengan sanitasi yang buruk.
Kondisi tersebut tentu membuat bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit dan memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, sehingga masuk akal jika bayi yang mendapatkan ASI akan lebih kuat terhadap infeksi.
Di Afrika Utara, diperkirakan 150.000-350.000 bayi terinfeksi HIV setiap tahunnya. Dengan hasil studi ini, disarankan agar bayi yang ibunya terinfeksi HIV dan tinggal di area yang standar kesehatannya rendah untuk diberikan ASI eksklusif. Dengan pemberian ASI secara eksklusif, mereka bisa menyelamatkan hidup 50.000-10.000 bayi setiap tahunnya.
Tuesday, 20 November 2007
Yoghurt
Yoghurt atau yogurt adalah dairy product yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri pada susu. Berbagai jenis susu dapat digunakan untuk membuat yoghurt, tapi produksi yoghurt yang modern kini didominasi oleh susu sapi. Pembuatan yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental. Biasanya yaghurt dijual dengan rasa buah, vanila, atau coklat, tapi ada juga tanpa penambahan rasa (plain).
Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya. Umumnya kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.
Karena kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa, beberapa individu yang menderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt tanpa efek yang merugikan. Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral penting lainnya.
Yoghurt umumnya dijual dengan penambahan kemanisan dan rasa, atau dengan penambahan buah untuk menambah rasa alaminya. Produk yoghurt di AS umumnya ditambahkan dengan pektin dan gelatin.
Ada beberapa jenis yoghurt, yaitu:
*Dahi yoghurt : berasal dari India
*Bulgarian yoghurt : menggunakan kultur strain dari Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
*Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga kandungan lemaknya menjadi 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah yang disediakan sebagai pencuci mulut
*Lassi yoghurt : minuman dengan bahan dasar yoghurt. Berasal dari India dengan dua jenis rasa, yaitu rasa asin dan manis
*Kefir : minuman susu fermentasi. Kini biasanya dinamakan yoghurt siap minum atau yoghurt smoothie
*Home-made yoghurt : dapat dibuat dirumah dengan menggunakan sejumlah kecil kultur yoghurt aktif sebagai kultur awal.
Yoghurt akan menjadi kental atau memadat jika disimpan dalam refrigerator. Yoghurt yang disimpan dalam refrigerator akan stabil atau tahan sampai satu minggu atau lebih.
Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dari susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dari bakteri patogen lainnya. Umumnya kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.
Karena kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa, beberapa individu yang menderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt tanpa efek yang merugikan. Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral penting lainnya.
Yoghurt umumnya dijual dengan penambahan kemanisan dan rasa, atau dengan penambahan buah untuk menambah rasa alaminya. Produk yoghurt di AS umumnya ditambahkan dengan pektin dan gelatin.
Ada beberapa jenis yoghurt, yaitu:
*Dahi yoghurt : berasal dari India
*Bulgarian yoghurt : menggunakan kultur strain dari Bulgaria, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
*Greek yoghurt : dibuat dari susu yang telah dicampur dengan krim sehingga kandungan lemaknya menjadi 10%. Bentuk lainnya bisa dalam bentuk standar (5%), rendah lemak atau low fat (2 %), dan tanpa lemak atau non fat (0 %). Biasanya disajikan bersama dengan madu, walnut, atau buah yang disediakan sebagai pencuci mulut
*Lassi yoghurt : minuman dengan bahan dasar yoghurt. Berasal dari India dengan dua jenis rasa, yaitu rasa asin dan manis
*Kefir : minuman susu fermentasi. Kini biasanya dinamakan yoghurt siap minum atau yoghurt smoothie
*Home-made yoghurt : dapat dibuat dirumah dengan menggunakan sejumlah kecil kultur yoghurt aktif sebagai kultur awal.
Yoghurt akan menjadi kental atau memadat jika disimpan dalam refrigerator. Yoghurt yang disimpan dalam refrigerator akan stabil atau tahan sampai satu minggu atau lebih.
Omega-3 & Omega-6 untuk Kesehatan Jantung
Tubuh kita terdiri dari lemak, protein, serta karbohidrat yang jumlahnya sekitar 38% dan sisanya adalah air. Sebagian besar lemak berupa trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga jenis asam lemak yang sama atau berbeda.
Beberapa jenis asam lemak dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi asam lemak tak jenuh jamak yang dikenal sebagai PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid). Itu adalah kelompok asam lemak yang sangat penting bagi kesehatan manusia dan tidak dapat diganti senyawa lain.
PUFA terdiri dari induk asam lemak esensial atau esential fatty acid (EFA) dan asam lemak tidak jenuh turunannya yang berantai panjang atau long chain more unsaturated derivatives (LCPUFA). EFA tidak dapat disentesa denovo (dalam tubuh) manusia. Karena itu, EFA harus menjadi bagian dari menu yang dikonsumsi.
Ada dua kelompok PUFA yaitu Omega-6 dan Omega-3, yang berturut-turut disintesa dari asam linoleat (LA) serta asam alpha linolenat (ALNA). Peran EFA sudah diungkapkan sejak tahun 1929, tetapi banyak terfokus pada Omega-6. Baru tahun 1970-an peran Omega-3 mulai dianggap penting berdasarkan penelitian terhadap orang-orang Eskimo yang banyak mengonsumsi ikan. Kini baik Omega-6, Omega-3, dan Omega-9 terbukti berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan, serta mencegah beberapa penyakit kronis.
Metabolisme PUFA
LA dan ALNA melalui proses desaturasi dan elonggasi di dalam sel tubuh manusia akan diubah berturut-turut menjadi long chain n-6 PUFA (Omega-6) dan long chain n-3 PUFA (Omega-3).
Dalam proses konversi LA dan ALNA, terjadi suatu kompetisi yang ketat untuk memperebutkan enzim yang sama. Secara alami, ALNA (Omega-3) memiliki daya afinitas yang lebih tinggi untuk mendapatkannya.
Long chain n-6 PUFA yang paling penting adalah di-homo-gamma linoleat (DHGLA) dan arachidonic acid (AA). Sedangkan long chain n-3 PUFA yang paling penting adalah eicosapentaenoic acid (EFA) dan decohexaenoic acid (DHA).
Fungsi utama EFA, LC n-6 PUFA dan LC n-3 PUFA adalah sebagai komponen struktural dan fungsional dari membran sel. Karena itu, mereka sangat esensial bagi pembentukan jaringan tubuh.
Kadar LC n-6 PUFA dan LC n-3 PUFA dalam membran dan rasionya diketahui sangat mempengaruhi proses biologis, misalnya fluiditas membran, transportasi zat gizi, aktivitas enzim yang melekat pada membran, dan fungsi reseptor.
Coronary Vascular Disease (CVD) sering disamakan dengan Coronary Heart Disease (CHD) atau penyakit jantung koroner. Sebelumnya, program pencegahan CVD difokuskan pada bagaimana menurunkan tingkat serum kolesterol (terutama LDL) dengan cara mereduksi konsumsi total lemak (khususnya lemak jenuh) serta kolesterol dan meningkatkan konsumsi PUFA.
Beberapa jenis asam lemak dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi asam lemak tak jenuh jamak yang dikenal sebagai PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid). Itu adalah kelompok asam lemak yang sangat penting bagi kesehatan manusia dan tidak dapat diganti senyawa lain.
PUFA terdiri dari induk asam lemak esensial atau esential fatty acid (EFA) dan asam lemak tidak jenuh turunannya yang berantai panjang atau long chain more unsaturated derivatives (LCPUFA). EFA tidak dapat disentesa denovo (dalam tubuh) manusia. Karena itu, EFA harus menjadi bagian dari menu yang dikonsumsi.
Ada dua kelompok PUFA yaitu Omega-6 dan Omega-3, yang berturut-turut disintesa dari asam linoleat (LA) serta asam alpha linolenat (ALNA). Peran EFA sudah diungkapkan sejak tahun 1929, tetapi banyak terfokus pada Omega-6. Baru tahun 1970-an peran Omega-3 mulai dianggap penting berdasarkan penelitian terhadap orang-orang Eskimo yang banyak mengonsumsi ikan. Kini baik Omega-6, Omega-3, dan Omega-9 terbukti berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan, serta mencegah beberapa penyakit kronis.
Metabolisme PUFA
LA dan ALNA melalui proses desaturasi dan elonggasi di dalam sel tubuh manusia akan diubah berturut-turut menjadi long chain n-6 PUFA (Omega-6) dan long chain n-3 PUFA (Omega-3).
Dalam proses konversi LA dan ALNA, terjadi suatu kompetisi yang ketat untuk memperebutkan enzim yang sama. Secara alami, ALNA (Omega-3) memiliki daya afinitas yang lebih tinggi untuk mendapatkannya.
Long chain n-6 PUFA yang paling penting adalah di-homo-gamma linoleat (DHGLA) dan arachidonic acid (AA). Sedangkan long chain n-3 PUFA yang paling penting adalah eicosapentaenoic acid (EFA) dan decohexaenoic acid (DHA).
Fungsi utama EFA, LC n-6 PUFA dan LC n-3 PUFA adalah sebagai komponen struktural dan fungsional dari membran sel. Karena itu, mereka sangat esensial bagi pembentukan jaringan tubuh.
Kadar LC n-6 PUFA dan LC n-3 PUFA dalam membran dan rasionya diketahui sangat mempengaruhi proses biologis, misalnya fluiditas membran, transportasi zat gizi, aktivitas enzim yang melekat pada membran, dan fungsi reseptor.
Coronary Vascular Disease (CVD) sering disamakan dengan Coronary Heart Disease (CHD) atau penyakit jantung koroner. Sebelumnya, program pencegahan CVD difokuskan pada bagaimana menurunkan tingkat serum kolesterol (terutama LDL) dengan cara mereduksi konsumsi total lemak (khususnya lemak jenuh) serta kolesterol dan meningkatkan konsumsi PUFA.
Tuesday, 13 November 2007
Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Reproduksi
Pada tanggal 26 September 2007, untuk pertama kalinya diluncurkan Hari Kontrasepsi Dunia yang bertujuan mengangkat kesadaran mengenai kontrasepsi dan meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.
Kampanye global diprakarsai oleh badan kesehatan seksual dan reproduksi global Marie Stopes International (MSI), The European Society of Contraception (ESC), Centro Latinamerico Salud de la Mujer (CELSAM), The International Federation of Pediatric and Adolescent Gynecology (FIGIJ), The Asia Pasific Council on Contraception (APCOC) dan Bayer Schering Pharma AG.
Latar Belakang Mengenai Kontrasepsi
Tahukah Anda.
Kira - kira 85 dari 100 wanita yang aktif secara seksual tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun hamil dalam waktu 1 tahun. Diseluruh dunia, lebih dari seperempat wanita yang hamil melakukan aborsi atau melakukan pengguguran.
Mengapa orang memilih untuk menggunakan kontrasepsi?
Penggunaan kontrasepsi, atau perencanaan kelahiran, secara signifikan menurunkan kesempatan hamil. Orang memilih untuk menggunakan kontrasepsi karena berbagai alasan :
Tidak ingin memiliki anak atau ingin menunda menjadi orangtua (parenthood) sampai usia mereka lebih tua.
Membantu merenggangkan waktu kelahiran anak.
Merasa bahwa keluarga mereka sudah lengkap, sehingga berharap untuk tetap menjaga terhadap kemungkinan menjadi hamil kembali.
Bagaimana kontrasepsi hormon bekerja?
Kebanyakan metode kontrasepsi hormon mengandung kombinasi estrogen dan progestin, yang bekerja dengan cara mencegah pelepasan sebuah telur setiap bulan dan mempertebal mukus disaluran masuk rahim, sehingga sperma sukar untuk menembusnya. Metode lain hanya mengandung progestin, yang juga bekerja dengan cara mempertebal mukus tetapi juga mengubah baris rahim. Pada beberapa wanita, metode ini juga mungkin dapat mencegah pembuahan (ovulasi).
Apa kelebihan dan kekurangan metode hormon?
Meskipun semua metode hormon bekerja dengan cara yang sama, cara penggunaan atau pemakaiannya berbeda. Masing - masing metode memiliki keuntungan dan kerugian yang unik. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan :
Metode hormon adalah bentuk perlindungan terhadap kehamilan yang tak direncanakan yang paling dapat diandalkan.
Ada sejumlah pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan - kebutuhan yang berbeda, misalnya :
- Variasi dalam kombinasi dosis
- Cara pemberian yang berbeda
- Penggunaan jenis progestin yang berbeda yang dapat memberikan manfaat tambahan diluar kontrasepsi
- Pilihan reversible jangka panjang selain pil yang diminum tiap hari
Metode hormon mudah digunakan.
Ada sejumlah manfaat non - kontrasepsi, misalnya periode (mentruasi) yang lebih singkat dan lebih ringan, perbaikan kondisi kulit - hal ini bervariasi dari satu metode ke metode lain.
Kekurangan :
Metode hormon tidak dapat melindungi terhadap infeksi yang ditularkan karena hubungan seksual (PHS), sehingga harus digunakan kondom untuk memperoleh perlindungan optimal.
Beberapa wanita mungkin mengalami efek samping - perlu untuk mencari penyebab dari gejala - gejala tersebut karena gejala - gejala tersebut bervariasi antara satu metode dengan metode lain dan mungkin ada kontrasepsi hormon lain yang lebih baik dan sesuai untuk individu tertentu.
Bagaimana metode barrier bekerja?
Metode barrier dirancang untuk menghentikan sperma agar tidak memasuki rahim. Metode barrier mencakup kondom pria dan kondom wanita serta alat intrauterine (IUD).
Apa kelebihan dan kekurangan metode barrier?
Kelebihan :
Metode barrier memberikan pilihan kepada wanita yang tidak dapat atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormon.
Bila digunakan secara benar, kondom adalah satu - satunya bentuk kontrasepsi yang memberikan perlindungan terhadap PHS
IUD adalah metode jangka panjang sehingga metode ini tidak berkaitan dengan spontanitas dan tidak seperti pil, IUD tidak harus dilakukan setiap hari.
Metode barrier memberikan perlindungan terhadap kehamilan yang tak direncanakan tanpa bergantung pada siklus kesuburan dan hormon alami, sehingga tidak terjadi efek farmakologis.
Kekurangan :
Beberapa metode, misalnya kondom pria dan wanita, dapat bersinggunan dengan spontanitas, sensasi dan kesenangan.
Metode barrier kurang dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan dibanding dengan metode hormon.
Beberapa metode mungkin memerlukan latihan agar dapat digunakan secara efektif.
Bagaimana metode alternatif bekerja dan apa keuntungan dan kerugiannya ?
Metode pencabutan : Ketika bersenggama, pria harus mencabut penis dari vagina sebelum ejakulasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah sperma agar tidak masuk ke vagina.
Kelebihan :
Suatu alternatif terhadap metode barrier dan metode hormon.
Kekurangan :
Metode ini memerlukan kontrol tingkat tinggi pihak pria.
Seringkali gagal karena tetesan kecil sperma dapat lolos dari penis kedalam vagina sebelum pria mengalami ejakulasi.
Menyebabkan gangguan pada klimaks hubungan seksual.
Metode alternatif ini kurang dapat diandalkan dibanding metode hormon dan barrier, terutama bagi individu yang tak berpengalaman.
Metode alami : Metode ini melibatkan penggunaan beberapa cara untuk mengetahui saat wanita berada pada masa paling subur, sehingga dia dapat menjadi ekstra hati - hati atau dapat menghindari hubungan seksual pada masa subur ini. Ini berarti penggunaan teknik - teknik seperti pencatatan harian suhu tubuh wanita dengan menggunakan termometer kesuburan. Kombinasi teknik direkomendasikan untuk meningkatkan efektifitas metode.
Kelebihan :
Alternatif alami terhadap metode barrier dan hormon berdasarkan siklus hormon alami dan siklus kesuburan.
Kekurangan :
Penggunaan teknik ini memerlukan tingkat motivasi yang besar dan pemahaman yang jelas tentang bagaimana memonitor kesuburan.
Metode kontarsepsi alami tidak memperhitungkan fluktuasi siklus.
Banyak hal dalam kehidupan sehari - hari yang dapat mempengaruhi irama siklus menstruasi, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya kalkulasi yang dapat diandalkan mengenai masa - masa subur dan tidak subur.
Sterilisasi : hanya untuk orang - orang yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi secara permanen, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Metode ini dianggap metode kontrasepsi yang permanen dan nonreversible. Oleh karena itu, metode ini tidak direkomendasikan bagi dewasa muda.
Bagaimana efektivitas metode kontrasepsi yang berbeda dapat dievaluasi?
Beberapa kontrasepsi lebih dapat diandalkan daripada yang lain, dan pilihan metode kontrasepsi mempengaruhi kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tak direncanakan.
Indeks Pearl adalah teknik yang paling umum yang digunakan dalam pengujian klinis yang mengukur efektifitas metode pengaturan kelahiran, dan dinamai berdasarkan nama Raymond Pearl yang memperkenalkan teknik tersebut pada 1993. Biasanya Indeks Pearl dipublikasikan dari studi mengenai metode pengaturan kelahiran :
Penggunaan tipikal, yang mengacu pada angka kegagalan untuk orang - orang yang tidak konsisten atau yang tidak selalu menggunakan metode pengaturan kelahiran dengan benar.
Penggunaan sempurna, yang mengacu pada angka kegagalan mereka yang penggunaannya konsisten dan selalu benar.
Bagaimana orang dapat mengakses kontrasepsi?
Akses kepada kontrasepsi bervariasi dari satu ke negara lain, tergantung pada metode yang dipilih. Usia pada saat orang mulai mendapatkan kontrasepsi juga bervariasi, demikian halnya dengan persyaratan pembayaran. Biasanya kontrasepsi dapat diperoleh melalui dokter, klinik spesialis seperti klinik keluarga berencana, pusat kesehatan masyarakat dan farmasi.
Bila diperlukan kontrasepsi hormon, maka dibutuhkan seorang dokter atau bidan untuk melakukan pemeriksaan riwayat medis, dan harus dilakukan pemeriksaan medis secara teratur. IUS, IUD dan impian perlu dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih khusus (dokter ahli kandungan), sementara injeksi harus dilakukan oleh petugas kesehatan, dan diafragma dan cap harus dipasang oleh petugas kesehatan juga. Nasihat ahli juga diperlukan bagi mereka yang menggunakan teknik - teknik keluarga berencana alami.
Kampanye global diprakarsai oleh badan kesehatan seksual dan reproduksi global Marie Stopes International (MSI), The European Society of Contraception (ESC), Centro Latinamerico Salud de la Mujer (CELSAM), The International Federation of Pediatric and Adolescent Gynecology (FIGIJ), The Asia Pasific Council on Contraception (APCOC) dan Bayer Schering Pharma AG.
Latar Belakang Mengenai Kontrasepsi
Tahukah Anda.
Kira - kira 85 dari 100 wanita yang aktif secara seksual tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun hamil dalam waktu 1 tahun. Diseluruh dunia, lebih dari seperempat wanita yang hamil melakukan aborsi atau melakukan pengguguran.
Mengapa orang memilih untuk menggunakan kontrasepsi?
Penggunaan kontrasepsi, atau perencanaan kelahiran, secara signifikan menurunkan kesempatan hamil. Orang memilih untuk menggunakan kontrasepsi karena berbagai alasan :
Tidak ingin memiliki anak atau ingin menunda menjadi orangtua (parenthood) sampai usia mereka lebih tua.
Membantu merenggangkan waktu kelahiran anak.
Merasa bahwa keluarga mereka sudah lengkap, sehingga berharap untuk tetap menjaga terhadap kemungkinan menjadi hamil kembali.
Bagaimana kontrasepsi hormon bekerja?
Kebanyakan metode kontrasepsi hormon mengandung kombinasi estrogen dan progestin, yang bekerja dengan cara mencegah pelepasan sebuah telur setiap bulan dan mempertebal mukus disaluran masuk rahim, sehingga sperma sukar untuk menembusnya. Metode lain hanya mengandung progestin, yang juga bekerja dengan cara mempertebal mukus tetapi juga mengubah baris rahim. Pada beberapa wanita, metode ini juga mungkin dapat mencegah pembuahan (ovulasi).
Apa kelebihan dan kekurangan metode hormon?
Meskipun semua metode hormon bekerja dengan cara yang sama, cara penggunaan atau pemakaiannya berbeda. Masing - masing metode memiliki keuntungan dan kerugian yang unik. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan :
Metode hormon adalah bentuk perlindungan terhadap kehamilan yang tak direncanakan yang paling dapat diandalkan.
Ada sejumlah pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan - kebutuhan yang berbeda, misalnya :
- Variasi dalam kombinasi dosis
- Cara pemberian yang berbeda
- Penggunaan jenis progestin yang berbeda yang dapat memberikan manfaat tambahan diluar kontrasepsi
- Pilihan reversible jangka panjang selain pil yang diminum tiap hari
Metode hormon mudah digunakan.
Ada sejumlah manfaat non - kontrasepsi, misalnya periode (mentruasi) yang lebih singkat dan lebih ringan, perbaikan kondisi kulit - hal ini bervariasi dari satu metode ke metode lain.
Kekurangan :
Metode hormon tidak dapat melindungi terhadap infeksi yang ditularkan karena hubungan seksual (PHS), sehingga harus digunakan kondom untuk memperoleh perlindungan optimal.
Beberapa wanita mungkin mengalami efek samping - perlu untuk mencari penyebab dari gejala - gejala tersebut karena gejala - gejala tersebut bervariasi antara satu metode dengan metode lain dan mungkin ada kontrasepsi hormon lain yang lebih baik dan sesuai untuk individu tertentu.
Bagaimana metode barrier bekerja?
Metode barrier dirancang untuk menghentikan sperma agar tidak memasuki rahim. Metode barrier mencakup kondom pria dan kondom wanita serta alat intrauterine (IUD).
Apa kelebihan dan kekurangan metode barrier?
Kelebihan :
Metode barrier memberikan pilihan kepada wanita yang tidak dapat atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormon.
Bila digunakan secara benar, kondom adalah satu - satunya bentuk kontrasepsi yang memberikan perlindungan terhadap PHS
IUD adalah metode jangka panjang sehingga metode ini tidak berkaitan dengan spontanitas dan tidak seperti pil, IUD tidak harus dilakukan setiap hari.
Metode barrier memberikan perlindungan terhadap kehamilan yang tak direncanakan tanpa bergantung pada siklus kesuburan dan hormon alami, sehingga tidak terjadi efek farmakologis.
Kekurangan :
Beberapa metode, misalnya kondom pria dan wanita, dapat bersinggunan dengan spontanitas, sensasi dan kesenangan.
Metode barrier kurang dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan dibanding dengan metode hormon.
Beberapa metode mungkin memerlukan latihan agar dapat digunakan secara efektif.
Bagaimana metode alternatif bekerja dan apa keuntungan dan kerugiannya ?
Metode pencabutan : Ketika bersenggama, pria harus mencabut penis dari vagina sebelum ejakulasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah sperma agar tidak masuk ke vagina.
Kelebihan :
Suatu alternatif terhadap metode barrier dan metode hormon.
Kekurangan :
Metode ini memerlukan kontrol tingkat tinggi pihak pria.
Seringkali gagal karena tetesan kecil sperma dapat lolos dari penis kedalam vagina sebelum pria mengalami ejakulasi.
Menyebabkan gangguan pada klimaks hubungan seksual.
Metode alternatif ini kurang dapat diandalkan dibanding metode hormon dan barrier, terutama bagi individu yang tak berpengalaman.
Metode alami : Metode ini melibatkan penggunaan beberapa cara untuk mengetahui saat wanita berada pada masa paling subur, sehingga dia dapat menjadi ekstra hati - hati atau dapat menghindari hubungan seksual pada masa subur ini. Ini berarti penggunaan teknik - teknik seperti pencatatan harian suhu tubuh wanita dengan menggunakan termometer kesuburan. Kombinasi teknik direkomendasikan untuk meningkatkan efektifitas metode.
Kelebihan :
Alternatif alami terhadap metode barrier dan hormon berdasarkan siklus hormon alami dan siklus kesuburan.
Kekurangan :
Penggunaan teknik ini memerlukan tingkat motivasi yang besar dan pemahaman yang jelas tentang bagaimana memonitor kesuburan.
Metode kontarsepsi alami tidak memperhitungkan fluktuasi siklus.
Banyak hal dalam kehidupan sehari - hari yang dapat mempengaruhi irama siklus menstruasi, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya kalkulasi yang dapat diandalkan mengenai masa - masa subur dan tidak subur.
Sterilisasi : hanya untuk orang - orang yang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi secara permanen, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Metode ini dianggap metode kontrasepsi yang permanen dan nonreversible. Oleh karena itu, metode ini tidak direkomendasikan bagi dewasa muda.
Bagaimana efektivitas metode kontrasepsi yang berbeda dapat dievaluasi?
Beberapa kontrasepsi lebih dapat diandalkan daripada yang lain, dan pilihan metode kontrasepsi mempengaruhi kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tak direncanakan.
Indeks Pearl adalah teknik yang paling umum yang digunakan dalam pengujian klinis yang mengukur efektifitas metode pengaturan kelahiran, dan dinamai berdasarkan nama Raymond Pearl yang memperkenalkan teknik tersebut pada 1993. Biasanya Indeks Pearl dipublikasikan dari studi mengenai metode pengaturan kelahiran :
Penggunaan tipikal, yang mengacu pada angka kegagalan untuk orang - orang yang tidak konsisten atau yang tidak selalu menggunakan metode pengaturan kelahiran dengan benar.
Penggunaan sempurna, yang mengacu pada angka kegagalan mereka yang penggunaannya konsisten dan selalu benar.
Bagaimana orang dapat mengakses kontrasepsi?
Akses kepada kontrasepsi bervariasi dari satu ke negara lain, tergantung pada metode yang dipilih. Usia pada saat orang mulai mendapatkan kontrasepsi juga bervariasi, demikian halnya dengan persyaratan pembayaran. Biasanya kontrasepsi dapat diperoleh melalui dokter, klinik spesialis seperti klinik keluarga berencana, pusat kesehatan masyarakat dan farmasi.
Bila diperlukan kontrasepsi hormon, maka dibutuhkan seorang dokter atau bidan untuk melakukan pemeriksaan riwayat medis, dan harus dilakukan pemeriksaan medis secara teratur. IUS, IUD dan impian perlu dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih khusus (dokter ahli kandungan), sementara injeksi harus dilakukan oleh petugas kesehatan, dan diafragma dan cap harus dipasang oleh petugas kesehatan juga. Nasihat ahli juga diperlukan bagi mereka yang menggunakan teknik - teknik keluarga berencana alami.
Glaukoma, Penyakit Mata Lainnya
Mereka yang berusia 40 tahun keatas, kemungkinan bisa mengidap penyakit Glaukoma. Namun demikian, tidak dipungkiri bisa juga menyerang semua umur dan tanpa batasan jenis kelamin. Penyakit ini timbul pada orang-orang yang mempunyai bakat glaukoma atau diakibatkan penyakit mata lain. Apabila dapat diatasi dengan baik sebelum terjadi kerusakan retina dan syaraf mata, biasanya ada harapan untuk pulih kembali. Penderita glaukoma memerlukan pengawasan seumur hidup. Lebih awal penyakit glaukoma diketahui dan diobati, lebih baik hasil yang dicapai.
Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan cairan di dalam mata. Glaukoma akut terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini harus segera diatasi untuk menyelamatkan penglihatan. Pada glaukoma kronis peningkatan tekanan di dalam mata terjadi dalam masa beberapa bulan atau tahun tanpa terjadi gejala apa-apa. Kalau tidak diobati, glaukoma kronis akhirnya mengakibatkan kebutaan total. Glaukoma dapat juga disebabkan oleh penyakit mata lainnya.
Terdapat 4 jenis glaukoma :
- Glaukoma sudut terbuka
- Glaukoma sudut tertutup
- Glaukoma kongenitalis
- Glaukoma sekunder
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
Gejala-gejala
Glaukoma sudut terbuka
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan.
Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam.
Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul gejala berupa :
- penyempitan lapang pandang tepi
- sakit kepala ringan
- gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).
Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).
Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Untuk pengobatan glaukoma sudut terbuka, obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrin dan karbakol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu), bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus, sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.
Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil, atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup.
Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan :
- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.
Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut. Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah. Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.
Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang. Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.
Pengobatan glaukoma sudut tertutup :
- Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid).
- Tetes mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta bloker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.
Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat :
- infeksi
- peradangan
- tumor
- katarak yang meluas
- penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis. Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata. Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. jika penyebabnya adala peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. kadang dilakukan pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
Bila anda mengalami salah satu gejala diatas, segeralah konsultasi dengan dokter anda, atau periksakan mata satu tahun sekali bila dalam keluarga anda, ada yang menderita glaukoma. Karena mencegah lebih baik dari pada sudah terdeteksi menderita penyakit tersebut.
Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan cairan di dalam mata. Glaukoma akut terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini harus segera diatasi untuk menyelamatkan penglihatan. Pada glaukoma kronis peningkatan tekanan di dalam mata terjadi dalam masa beberapa bulan atau tahun tanpa terjadi gejala apa-apa. Kalau tidak diobati, glaukoma kronis akhirnya mengakibatkan kebutaan total. Glaukoma dapat juga disebabkan oleh penyakit mata lainnya.
Terdapat 4 jenis glaukoma :
- Glaukoma sudut terbuka
- Glaukoma sudut tertutup
- Glaukoma kongenitalis
- Glaukoma sekunder
Keempat jenis glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan karenanya semuanya bisa menyebabkan kerusakan saraf optikus yang progresif.
Gejala-gejala
Glaukoma sudut terbuka
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat. Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif. Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan.
Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia. Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam.
Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala. Lama-lama timbul gejala berupa :
- penyempitan lapang pandang tepi
- sakit kepala ringan
- gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).
Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).
Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Untuk pengobatan glaukoma sudut terbuka, obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka. Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaksolol, karteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilokarpin untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinefrin, dipivefrin dan karbakol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu), bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus, sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.
Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil, atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup.
Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan :
- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.
Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut. Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah. Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.
Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang. Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.
Pengobatan glaukoma sudut tertutup :
- Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya asetazolamid).
- Tetes mata pilokarpin menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta bloker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilokarpin dan beta bloker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan. Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen. Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.
Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
Glaukoma sekunder
Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat :
- infeksi
- peradangan
- tumor
- katarak yang meluas
- penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis. Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata. Beberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. jika penyebabnya adala peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. kadang dilakukan pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Glaukoma kongenitalis sudah ada sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
Bila anda mengalami salah satu gejala diatas, segeralah konsultasi dengan dokter anda, atau periksakan mata satu tahun sekali bila dalam keluarga anda, ada yang menderita glaukoma. Karena mencegah lebih baik dari pada sudah terdeteksi menderita penyakit tersebut.
Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Karena jika tidak, dampak dari penyakit tersebut akan membawa berbagai komplikasi penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan system syaraf.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitusnya terbanyak setelah India, China, Uni Sovyet, Jepang, dan Brasil. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes per tahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita.
Diabetes Mellitus itu sendiri didefinisikan sebagai penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
2 Tipe Diabetes
1. Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin)
Seseorang dikatakan Diabetes tipe I, jika tubuh perlu pasokan insulin dari luar. Hal ini disebabkan karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.
2. Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak tergantung insulin)
Diabetes tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadi gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Biasanya orang yang terkena penyakit diabetes tipe ini yaitu orang dewasa.
Gejala – Gejala Diabetes
Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes tipe I, antara lain :
• Berat badan menurun
• Kelelahan
• Penglihatan kabur
• Sering buang air kecil
• Terus menerus lapar dan haus
• Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni
Sedangkan gejala-gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.
Penyebab Diabetes
Penyebab utama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Pencegahan Diabetes
Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam), melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.
Cara Mengatasi Diabetes
Kalau sudah positif diabetes, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Selain itu, perlu melakukan diet, karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Namun, sebaiknya ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah raga secara teratur. Dan terakhir, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula Diabetes, yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pancreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitusnya terbanyak setelah India, China, Uni Sovyet, Jepang, dan Brasil. Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta dengan peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes per tahunnya, sehingga pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita.
Diabetes Mellitus itu sendiri didefinisikan sebagai penyakit dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga terjadi kelebihan gula di dalam tubuh. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
2 Tipe Diabetes
1. Diabetes Tipe I (IDDM/ tergantung insulin)
Seseorang dikatakan Diabetes tipe I, jika tubuh perlu pasokan insulin dari luar. Hal ini disebabkan karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa.
2. Diabetes Tipe II (NIDDM/ tidak tergantung insulin)
Diabetes tipe II terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadi gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Biasanya orang yang terkena penyakit diabetes tipe ini yaitu orang dewasa.
Gejala – Gejala Diabetes
Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak (di bawah 20 tahun), sebagai akibat dari adanya kelainan genetika, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes tipe I, antara lain :
• Berat badan menurun
• Kelelahan
• Penglihatan kabur
• Sering buang air kecil
• Terus menerus lapar dan haus
• Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni
Sedangkan gejala-gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya sama seperti gejala diabetes tipe I.
Penyebab Diabetes
Penyebab utama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Pencegahan Diabetes
Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam), melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun.
Cara Mengatasi Diabetes
Kalau sudah positif diabetes, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Selain itu, perlu melakukan diet, karena diet merupakan langkah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Namun, sebaiknya ketika melakukan diet, perlu juga dibarengi dengan olah raga secara teratur. Dan terakhir, pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula Diabetes, yang merupakan suatu gangguan kelainan kadar gula darah karena rusaknya sel beta pancreas, sehingga perlu dikontrol dengan cermat.
Mencegah Kolesterol
Kolesterol ditengarai sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 – 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 – 0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 – 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 – 0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.
Deteksi Dini 'Ujung Tombak' Penyembuhan Kanker Payudara
Deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara seharusnya layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh setiap wanita karena hal itu merupakan 'ujung tombak' dari proses penyembuhan kanker tersebut.
"Sebenarnya yang penting sekali adalah deteksi dini, yang merupakan 'ujung tombak' dalam penyembuhan kanker payudara," kata dr Ronald A Hukom SpPD KHOM dalam seminar "Mengobati Kanker Payudara" di Pusat Diagnostik Dini Yayasan Kanker Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ronald sangat menyayangkan, orang yang datang ke tempat prakteknya di Rumah Sakit Kanker Dharmais rata-rata telah memasuki stadium lanjut karena tidak pernah melakukan deteksi dini melalui mammografi (pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar x dosis rendah).
Hal tersebut, lanjutnya, antara lain karena masih banyak warga yang belum mengetahui mengenai aktivitas deteksi dini atau masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk melakukan hal tersebut.
Ia mengungkapkan, semakin tinggi stadiumnya maka semakin kecil pula kemungkinan seseorang yang mengidap kanker payudara untuk sembuh.
Ronald menjabarkan, tingkat kesembuhan untuk stadium I pada kanker payudara dapat mencapai 95%, stadium II sebesar 70%, dan stadium III adalah antara 40-50%.
"Sedangkan untuk para pasien pada stadium IV yang saya temui, rata-rata yang masih hidup dalam jangka waktu lima tahun kemudian tidak sampai 15%," katanya.
Selain dengan melakukan deteksi dini, Ronald mengemukakan bahwa mammografi dan pengujian lainnya juga bermanfaat untuk menentukan jenis pengobatan dari kanker payudara yang garis besarnya meliputi operasi, perawatan sinar, dan kemotrapi.
"Pengobatan kanker itu multidisiplin. Yang paling penting adalah mengetahui bagaimana 'perangai' dari sel kanker yang ada di tubuh kita yang ditentukan melalui pemeriksaan mikroskopik jaringan tubuh di laboratorium patologi yang diperoleh dengan biopsi," katanya.
Untuk itu, Ronald mengimbau agar para wanita yang terkena kanker payudara segera melakukan pemeriksaan lengkap agar dapat ditentukan bagaimana cara pengobatan yang paling tepat bagi mereka.
Senada dengan Ronald, seorang peserta seminar, Tri Ganti yang mengetahui dirinya menderita kanker payudara sejak tahun 2003 itu, mengemukakan bahwa pasien seharusnya juga dapat memperlengkapi diri dengan bekal yang cukup agar dapat memahami secara memadai tentang penyakitnya.
"Apalagi saat ini telah tersedia banyak informasi antara lain dari internet," kata wanita wiraswasta yang kankernya telah mencapai stadium IV ini.
Tri menuturkan, sikap untuk selalu belajar secara mendalam mengenai kanker payudara ini dipegangnya karena ia bertekad untuk tidak ingin pasrah dan menyerahkan seluruh pengobatan pada tubuhnya hanya kepada dokter.
"Sebenarnya yang penting sekali adalah deteksi dini, yang merupakan 'ujung tombak' dalam penyembuhan kanker payudara," kata dr Ronald A Hukom SpPD KHOM dalam seminar "Mengobati Kanker Payudara" di Pusat Diagnostik Dini Yayasan Kanker Indonesia di Jakarta, Selasa.
Ronald sangat menyayangkan, orang yang datang ke tempat prakteknya di Rumah Sakit Kanker Dharmais rata-rata telah memasuki stadium lanjut karena tidak pernah melakukan deteksi dini melalui mammografi (pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar x dosis rendah).
Hal tersebut, lanjutnya, antara lain karena masih banyak warga yang belum mengetahui mengenai aktivitas deteksi dini atau masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk melakukan hal tersebut.
Ia mengungkapkan, semakin tinggi stadiumnya maka semakin kecil pula kemungkinan seseorang yang mengidap kanker payudara untuk sembuh.
Ronald menjabarkan, tingkat kesembuhan untuk stadium I pada kanker payudara dapat mencapai 95%, stadium II sebesar 70%, dan stadium III adalah antara 40-50%.
"Sedangkan untuk para pasien pada stadium IV yang saya temui, rata-rata yang masih hidup dalam jangka waktu lima tahun kemudian tidak sampai 15%," katanya.
Selain dengan melakukan deteksi dini, Ronald mengemukakan bahwa mammografi dan pengujian lainnya juga bermanfaat untuk menentukan jenis pengobatan dari kanker payudara yang garis besarnya meliputi operasi, perawatan sinar, dan kemotrapi.
"Pengobatan kanker itu multidisiplin. Yang paling penting adalah mengetahui bagaimana 'perangai' dari sel kanker yang ada di tubuh kita yang ditentukan melalui pemeriksaan mikroskopik jaringan tubuh di laboratorium patologi yang diperoleh dengan biopsi," katanya.
Untuk itu, Ronald mengimbau agar para wanita yang terkena kanker payudara segera melakukan pemeriksaan lengkap agar dapat ditentukan bagaimana cara pengobatan yang paling tepat bagi mereka.
Senada dengan Ronald, seorang peserta seminar, Tri Ganti yang mengetahui dirinya menderita kanker payudara sejak tahun 2003 itu, mengemukakan bahwa pasien seharusnya juga dapat memperlengkapi diri dengan bekal yang cukup agar dapat memahami secara memadai tentang penyakitnya.
"Apalagi saat ini telah tersedia banyak informasi antara lain dari internet," kata wanita wiraswasta yang kankernya telah mencapai stadium IV ini.
Tri menuturkan, sikap untuk selalu belajar secara mendalam mengenai kanker payudara ini dipegangnya karena ia bertekad untuk tidak ingin pasrah dan menyerahkan seluruh pengobatan pada tubuhnya hanya kepada dokter.
Gangguan Jiwa Afektif Tertinggi di Indonesia
Ada beberapa jenis gangguan jiwa, tetapi kasus yang banyak menimpa masyarakat di Indonesia adalah gangguan jiwa afektif. Tipe gangguan jiwa tersebut ditandai dengan adanya gangguan emosi (afektif) yang memengaruhi perilaku penderitanya.
Menurut ahli penyakit jiwa dr Surya Widya, dari RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat, terdapat dua jenis gangguan jiwa afektif, yakni gangguan depresif dan manik.
"Hanya dengan memerhatikan riwayat penyakit terdahulu dan riwayat keluarga, kedua jenis gangguan jiwa itu dapat dibedakan dengan jelas," ungkap dr Surya Widya kepada Media Indonesia sebelum menyampaikan makalahnya pada simposium Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Terapi Gangguan Jiwa dalam Praktik Umum, di Jakarta Sabtu (27/10).
Gejala pokok pada depresi, lanjutnya, antara lain muncul perasaan sedih dan kehilangan gairah terhadap segala sesuatu. Penderitanya biasanya terlihat murung, sukar tidur, tidak ada harapan, merasa terbuang, tidak berharga dan sering merasa tersakiti perasaannya hingga sampai tidak mampu lagi untuk menangis.
"Sebaliknya pada gangguan manik, pasien menunjukkan keadaan gembira yang tinggi, cenderung berlebihan sehingga mendorong pasien berbuat sesuatu yang melampaui batas kemampuannya, pembicaraan menjadi tidak sopan dan membuat orang lain menjadi tidak enak," jelas dr Widya Pasien manik yang tidak dirawat, tambahnya, sering kali meminum alkohol secara berlebihan, berjudi secara patologik, mengenakan perhiasan rias wajah dan perhiasan secara mencolok, hingga membuka baju di tempat umum. Pasien suka terlibat secara berlebihan dalam masalah keagamaan, politik, keuangan hingga melakukan adegan seksual secara bebas. Terkadang mereka juga menjadi regresi, seperti bermain dengan urine dan kotorannya sendiri.
Penyebab
Pada simposium yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Barat itu, dr Widya juga menjelaskan faktor-faktor penyebab depresi.
Menurutnya, depresi bisa karena kehilangan atau kematian pasangan hidup atau seseorang yang sangat dekat, menderita penyakit fisik berat (lama mengalami penderitaan).
"Gangguan ini paling banyak dijumpai pada usia 40-50 tahun dan kondisinya makin buruk pada lanjut usia (lansia). Pada usia pertengahan persentase perempuan lebih banyak dari laki-laki, tetapi di atas umur 60 tahun keadaan menjadi seimbang."
Pada perempuan, katanya, mungkin ada kaitannya dengan masa menopause. Bahkan hampir 2/3 pasien depresi memikirkan untuk bunuh diri meski hanya 10%-15% yang melakukan percobaan bunuh diri.
Di tempat yang sama Presiden IDI dr Fachmi Idris mengatakan, di Indonesia berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) Departemen Kesehatan (Depkes) 2001, terdapat 104 penderita per 1.000 penduduk untuk rentang usia di bawah 15 tahun. Sedangkan pada usia di atas 15 tahun terdapat 140 penderita per 1.000 penduduk.
"Para penderita gangguan jiwa di negara kita masih menjadi golongan yang tersisih. Kondisi ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat masih rendah, adanya stigma negatif terhadap para penderita, ketertutupan pihak keluarga terdekat akibat perasaan malu memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa hingga fasilitas pengobatan dan rehabilitasi yang masih kurang. Ini yang harus kita perbaiki," jelasnya.
Perawatan psikososial
Untuk itu, dr Widya menambahkan perlu dilakukan perawatan intensif dengan pendekatan kekeluargaan (psikososial). Terapi jenis itu, lanjutnya, menekankan peran aktif anggota keluarga dan lingkungan sekitar dalam interaksi dengan pasien.
Namun untuk mencapai kondisi ini, pasien harus terlebih dulu menjalani terapi lain, seperti pemberian obat yang teratur hingga terapi kejang listrik (ECT).
Dokter Widya meminta agar tidak membiarkan pasien berada sendirian atau diganggu oleh ejekan lingkungannya. Pasien sebaiknya dilibatkan dalam pembicaraan yang menarik minatnya, atau berikan keleluasaan untuk menyalurkan bakat dan hobinya.
"Hal terpenting adalah jangan biarkan faktor penyebab stres menimpa mereka. Kita harus memasukkan perawatan dan rehabilitasi penyakit jiwa ini ke dalam program prioritas kesehatan masyarakat. Harus juga diupayakan supaya program jaminan sosial kesehatan masyarakat miskin (askeskin) mencakup pelayanan untuk para penderita gangguan jiwa. Hal ini harus kita lakukan sebagai bagian dari upaya mencapai derajat kesehatan komprehensif secara fisil, mental, dan sosial," tambah Fachmi.
Menurut ahli penyakit jiwa dr Surya Widya, dari RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat, terdapat dua jenis gangguan jiwa afektif, yakni gangguan depresif dan manik.
"Hanya dengan memerhatikan riwayat penyakit terdahulu dan riwayat keluarga, kedua jenis gangguan jiwa itu dapat dibedakan dengan jelas," ungkap dr Surya Widya kepada Media Indonesia sebelum menyampaikan makalahnya pada simposium Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Terapi Gangguan Jiwa dalam Praktik Umum, di Jakarta Sabtu (27/10).
Gejala pokok pada depresi, lanjutnya, antara lain muncul perasaan sedih dan kehilangan gairah terhadap segala sesuatu. Penderitanya biasanya terlihat murung, sukar tidur, tidak ada harapan, merasa terbuang, tidak berharga dan sering merasa tersakiti perasaannya hingga sampai tidak mampu lagi untuk menangis.
"Sebaliknya pada gangguan manik, pasien menunjukkan keadaan gembira yang tinggi, cenderung berlebihan sehingga mendorong pasien berbuat sesuatu yang melampaui batas kemampuannya, pembicaraan menjadi tidak sopan dan membuat orang lain menjadi tidak enak," jelas dr Widya Pasien manik yang tidak dirawat, tambahnya, sering kali meminum alkohol secara berlebihan, berjudi secara patologik, mengenakan perhiasan rias wajah dan perhiasan secara mencolok, hingga membuka baju di tempat umum. Pasien suka terlibat secara berlebihan dalam masalah keagamaan, politik, keuangan hingga melakukan adegan seksual secara bebas. Terkadang mereka juga menjadi regresi, seperti bermain dengan urine dan kotorannya sendiri.
Penyebab
Pada simposium yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Barat itu, dr Widya juga menjelaskan faktor-faktor penyebab depresi.
Menurutnya, depresi bisa karena kehilangan atau kematian pasangan hidup atau seseorang yang sangat dekat, menderita penyakit fisik berat (lama mengalami penderitaan).
"Gangguan ini paling banyak dijumpai pada usia 40-50 tahun dan kondisinya makin buruk pada lanjut usia (lansia). Pada usia pertengahan persentase perempuan lebih banyak dari laki-laki, tetapi di atas umur 60 tahun keadaan menjadi seimbang."
Pada perempuan, katanya, mungkin ada kaitannya dengan masa menopause. Bahkan hampir 2/3 pasien depresi memikirkan untuk bunuh diri meski hanya 10%-15% yang melakukan percobaan bunuh diri.
Di tempat yang sama Presiden IDI dr Fachmi Idris mengatakan, di Indonesia berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) Departemen Kesehatan (Depkes) 2001, terdapat 104 penderita per 1.000 penduduk untuk rentang usia di bawah 15 tahun. Sedangkan pada usia di atas 15 tahun terdapat 140 penderita per 1.000 penduduk.
"Para penderita gangguan jiwa di negara kita masih menjadi golongan yang tersisih. Kondisi ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat masih rendah, adanya stigma negatif terhadap para penderita, ketertutupan pihak keluarga terdekat akibat perasaan malu memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa hingga fasilitas pengobatan dan rehabilitasi yang masih kurang. Ini yang harus kita perbaiki," jelasnya.
Perawatan psikososial
Untuk itu, dr Widya menambahkan perlu dilakukan perawatan intensif dengan pendekatan kekeluargaan (psikososial). Terapi jenis itu, lanjutnya, menekankan peran aktif anggota keluarga dan lingkungan sekitar dalam interaksi dengan pasien.
Namun untuk mencapai kondisi ini, pasien harus terlebih dulu menjalani terapi lain, seperti pemberian obat yang teratur hingga terapi kejang listrik (ECT).
Dokter Widya meminta agar tidak membiarkan pasien berada sendirian atau diganggu oleh ejekan lingkungannya. Pasien sebaiknya dilibatkan dalam pembicaraan yang menarik minatnya, atau berikan keleluasaan untuk menyalurkan bakat dan hobinya.
"Hal terpenting adalah jangan biarkan faktor penyebab stres menimpa mereka. Kita harus memasukkan perawatan dan rehabilitasi penyakit jiwa ini ke dalam program prioritas kesehatan masyarakat. Harus juga diupayakan supaya program jaminan sosial kesehatan masyarakat miskin (askeskin) mencakup pelayanan untuk para penderita gangguan jiwa. Hal ini harus kita lakukan sebagai bagian dari upaya mencapai derajat kesehatan komprehensif secara fisil, mental, dan sosial," tambah Fachmi.
Awas, Viagra Bisa Bikin Telinga Tuli
Anda pengguna Viagra, Cialis, atau Levitra? Jika iya, kini saatnya Anda mulai berhati-hati. Menurut peringatan terbaru di Amerika, rutin mengkonsumsi obat yang membuat pria tetap 'greng' di ranjang ini memiliki efek samping pada pendengaran.
Pernyataan bahaya Viagra ini dikeluarkan oleh FDA (Lembaga Obat dan Makanan AS) setelah memperoleh keluhan dari beragam konsumen Viagra, obat buatan Pfizer Inc. (PFE.N), yang mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba.
Efek samping Viagra ini pertama kali dilaporkan oleh dua peneliti di RS Air Force, Bangalore, India, saat seorang pria berusia 44 tahun mengeluh tak bisa lagi mendengar setelah dia mengkonsumsi Viagra selama 15 hari, seperti dikutip dari newspedia, edisi Oktober 2007.
Sampai saat ini tercatat ada 29 kasus gangguan pendengaran yang disebabkan Viagra dan dua merk lain, Cialis dan Levitra. Di mana sekitar 70 persen penggunanya mengalami tuli permanen, dengan atau tanpa dibarengi gejala vestibular yang meliputi telinga berdengung, rasa pusing atau bahkan vertigo.
Kasus yang sama juga pernah terjadi pada 1996, di mana kasus kehilangan pendengaran terjadi setelah dua hari konsumsi obat.
"Kita tidak dapat mengatakan secara pasti semua itu disebabkan oleh obat, tapi kita juga tak bisa membiarkan kasus ini", papar Dr Robert Boucher, spesialis THT dari FDA.
FDA sendiri juga sudah mengeluarkan peringatan untuk Cialis (tadalafil), Levitra (vardenadil), dan Viagra (sildenafil). Semua obat ini rata-rata menggunakan mekanisme yang sama untuk membantu dan mempertahankan ereksi. Mereka membuat relaksasi pada otot polos, dengan menghambat enzim fosfodiestrase (PDE5). Otot polos ini berperan dalam impotensi yang disebut corpus kavernosum, yaitu jaringan yang mendukung ereksi. Namun sampai saat ini belum diketahui pasti apakah senyawa kimiwa tersebut bisa merusak telinga bagian dalam.
Tanggapan produsen 'pil cinta'
Peraturan dari FDA ini mendapat sambutan dari berbagai produsen pil yang dikenal dengan 'pil cinta' tersebut. Eli Lilly (LLY.N), produsen Cialis dan GlaxoSmithKline Plc (GSK.L) yang menjual Levitra menganggap laporan tersebut hanya mewakili sedikit masalah yang sesungguhnya mengenai perangkat medis dan obat.
Pembuat obat Pfizer dan Lilly menyatakan data mereka tak menunjukkan hubungan sebab akibat apapun antara kehilangan pendengaran dan obat itu.
Wakil Presiden Pfizer Urusan Medis Dr. Ponni Subbiah mengatakan kehilangan pendengaran termasuk dalam bagian iklan Viagra pada labelnya dengan persetujuan FDA pada 1998. Itu terjadi pada kurang dari 2 persen pasien dalam percobaan klinis, yang dikatakannya secara statistik tidak besar dibandingkan dengan orang yang berada dalam kelompok pengganti.
Sementara itu, Keri McGrath, jubir Lilly, mengatakan kajian Lilly baru-baru ini mendapati sebanyak 1,1 peristiwa kehilangan pendengaran secara mendadak per satu juta pengguna Cialis, yang bisa dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan angka penduduk secara umum. Hampir 12 juta pria menggunakan resep obat tersebut.
Schering-Plough Corp. (SGP.N) dan GlaxoSmithKline, yang memasarkan Levitra di Amerika Serikat, melalui juru bicaranya Lee Davies mengatakan perusahaan mereka akan mematuhi permintaan FDA dan menyatakan semua kasus kehilangan pendengaran bersifat sementara.
Saat ini National Institute on Deafness and Other Communication Disorders mencatat sekitar 4 ribu kasus kehilangan pendengaran secara mendadak terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya.
FDA meminta pengguna Viagra untuk memeriksakan diri jika mengalami gangguan pendengaran usai mengkonsumsi viagra. Meski pada akhirnya pilihan tetap ada di tangan pada pasien. Mana yang lebih penting perkasa di ranjang atau kehilangan pendengaran, anda yang pilih sendiri.
Pernyataan bahaya Viagra ini dikeluarkan oleh FDA (Lembaga Obat dan Makanan AS) setelah memperoleh keluhan dari beragam konsumen Viagra, obat buatan Pfizer Inc. (PFE.N), yang mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba.
Efek samping Viagra ini pertama kali dilaporkan oleh dua peneliti di RS Air Force, Bangalore, India, saat seorang pria berusia 44 tahun mengeluh tak bisa lagi mendengar setelah dia mengkonsumsi Viagra selama 15 hari, seperti dikutip dari newspedia, edisi Oktober 2007.
Sampai saat ini tercatat ada 29 kasus gangguan pendengaran yang disebabkan Viagra dan dua merk lain, Cialis dan Levitra. Di mana sekitar 70 persen penggunanya mengalami tuli permanen, dengan atau tanpa dibarengi gejala vestibular yang meliputi telinga berdengung, rasa pusing atau bahkan vertigo.
Kasus yang sama juga pernah terjadi pada 1996, di mana kasus kehilangan pendengaran terjadi setelah dua hari konsumsi obat.
"Kita tidak dapat mengatakan secara pasti semua itu disebabkan oleh obat, tapi kita juga tak bisa membiarkan kasus ini", papar Dr Robert Boucher, spesialis THT dari FDA.
FDA sendiri juga sudah mengeluarkan peringatan untuk Cialis (tadalafil), Levitra (vardenadil), dan Viagra (sildenafil). Semua obat ini rata-rata menggunakan mekanisme yang sama untuk membantu dan mempertahankan ereksi. Mereka membuat relaksasi pada otot polos, dengan menghambat enzim fosfodiestrase (PDE5). Otot polos ini berperan dalam impotensi yang disebut corpus kavernosum, yaitu jaringan yang mendukung ereksi. Namun sampai saat ini belum diketahui pasti apakah senyawa kimiwa tersebut bisa merusak telinga bagian dalam.
Tanggapan produsen 'pil cinta'
Peraturan dari FDA ini mendapat sambutan dari berbagai produsen pil yang dikenal dengan 'pil cinta' tersebut. Eli Lilly (LLY.N), produsen Cialis dan GlaxoSmithKline Plc (GSK.L) yang menjual Levitra menganggap laporan tersebut hanya mewakili sedikit masalah yang sesungguhnya mengenai perangkat medis dan obat.
Pembuat obat Pfizer dan Lilly menyatakan data mereka tak menunjukkan hubungan sebab akibat apapun antara kehilangan pendengaran dan obat itu.
Wakil Presiden Pfizer Urusan Medis Dr. Ponni Subbiah mengatakan kehilangan pendengaran termasuk dalam bagian iklan Viagra pada labelnya dengan persetujuan FDA pada 1998. Itu terjadi pada kurang dari 2 persen pasien dalam percobaan klinis, yang dikatakannya secara statistik tidak besar dibandingkan dengan orang yang berada dalam kelompok pengganti.
Sementara itu, Keri McGrath, jubir Lilly, mengatakan kajian Lilly baru-baru ini mendapati sebanyak 1,1 peristiwa kehilangan pendengaran secara mendadak per satu juta pengguna Cialis, yang bisa dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan angka penduduk secara umum. Hampir 12 juta pria menggunakan resep obat tersebut.
Schering-Plough Corp. (SGP.N) dan GlaxoSmithKline, yang memasarkan Levitra di Amerika Serikat, melalui juru bicaranya Lee Davies mengatakan perusahaan mereka akan mematuhi permintaan FDA dan menyatakan semua kasus kehilangan pendengaran bersifat sementara.
Saat ini National Institute on Deafness and Other Communication Disorders mencatat sekitar 4 ribu kasus kehilangan pendengaran secara mendadak terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya.
FDA meminta pengguna Viagra untuk memeriksakan diri jika mengalami gangguan pendengaran usai mengkonsumsi viagra. Meski pada akhirnya pilihan tetap ada di tangan pada pasien. Mana yang lebih penting perkasa di ranjang atau kehilangan pendengaran, anda yang pilih sendiri.
Ciuman Lebih Berarti Bagi Wanita Daripada Pria
Bagi setiap orang ciuman selalu memiliki kesan yang berarti, tapi tahukah Anda jika arti ciuman bagi pria dan wanita itu ternyata berbeda. Banyak penelitian menegaskan bahwa wanita ternyata menikmati ciuman lebih lama daripada pria. Itulah kenapa para wanita lebih mudah mengingat pengalaman ciuman romantis mereka yang pertama kali dibanding pria.
Tim dari New York State University melakukan penelitian pada 1000 pelajar tentang skala dan arti berciuman bagi wanita dan pria.
Dari penelitian yang dilaporkan Evolutionary Psychology, dan dikutip dari BBC, Senin (03/09/07), wanita menggunakan ciuman sebagai sebuah cara untuk merespon rasa suka pada pasangan mereka, untuk mempertahankan keintiman, dan sebagai pengukur hangat atau dinginnya sebuah hubungan. Sementara pria lebih menilai ciuman untuk mendongkrak gairah seksual mereka.
Dari kuisioner yang didapat, diketahui pria kurang peduli saat mereka harus berhubungan seks, dan cenderung menomorduakan ciuman, karena ciuman bukan inti dari seks yang mereka lakukan.
Ketua penelitian Dr Gordon Gallup, menyebutkan pria bisa berhubungan seks dengan seseorang tanpa berciuman, berhubungan seks dengan seseorang yang tidak menarik, bahkan bersedia berhubungan seks dengan wanita yang mereka nilai masuk kategori bad kisser.
Dr Gallup juga menemukan persepsi yang berbeda akan ciuman pada hubungan pendek dan jangka panjang, meskipun dalam dua periode ini ciuman tetap menjadi ritual yang berarti bagi wanita.
Pada wanita yang menjalin hubungan jangka panjang, ciuman tak hanya menjadi sebuah aktivitas penting dari keseharian mereka. Lebih dari separuh sepakat ciuman sebagai cara mempertahankan hubungan. Berbalik dengan pria yang menganggap ciuman kurang begitu penting sejalan dengan lamanya hubungan.
Cara berciuman yang disukai wanita dan pria juga berbeda. Pria lebih menyukai ciuman basah atau ciuman lidah.
Meski ciuman adalah insting dasar manusia, namun dalam perkembangannya gaya berciuman akan terus berkembang untuk menjaga sebuah hubungan, meskipun lebih banyak yang menggunakannya sebagai variasi lain untuk meningkatkan gairah seksual, jelas Dr Gallup.
Menurut Gallup ciuman bisa bervariatif tiap negara dan budaya. Mulai dari ciuman yang sifatnya sakral sampai ciuman meningkatkan gairah antar pasangan.
Sementara itu Dr Glenn Wilson, pakar relationship dari Institute of Psychiatry, London, menyebutkan: "Ciuman digunakan setiap orang sebagai penguat ikatan dan penguji mekanisme.
"Namun dalam kenyataannya wanita lebih sering didiskriminasikan daripada pria. Pria dengan mudah keluar dan menebar benih mereka, sementara wanita harus bertanggungjawab dengan konsekuensi yang mereka ambil," tambah Wilson.
Tim dari New York State University melakukan penelitian pada 1000 pelajar tentang skala dan arti berciuman bagi wanita dan pria.
Dari penelitian yang dilaporkan Evolutionary Psychology, dan dikutip dari BBC, Senin (03/09/07), wanita menggunakan ciuman sebagai sebuah cara untuk merespon rasa suka pada pasangan mereka, untuk mempertahankan keintiman, dan sebagai pengukur hangat atau dinginnya sebuah hubungan. Sementara pria lebih menilai ciuman untuk mendongkrak gairah seksual mereka.
Dari kuisioner yang didapat, diketahui pria kurang peduli saat mereka harus berhubungan seks, dan cenderung menomorduakan ciuman, karena ciuman bukan inti dari seks yang mereka lakukan.
Ketua penelitian Dr Gordon Gallup, menyebutkan pria bisa berhubungan seks dengan seseorang tanpa berciuman, berhubungan seks dengan seseorang yang tidak menarik, bahkan bersedia berhubungan seks dengan wanita yang mereka nilai masuk kategori bad kisser.
Dr Gallup juga menemukan persepsi yang berbeda akan ciuman pada hubungan pendek dan jangka panjang, meskipun dalam dua periode ini ciuman tetap menjadi ritual yang berarti bagi wanita.
Pada wanita yang menjalin hubungan jangka panjang, ciuman tak hanya menjadi sebuah aktivitas penting dari keseharian mereka. Lebih dari separuh sepakat ciuman sebagai cara mempertahankan hubungan. Berbalik dengan pria yang menganggap ciuman kurang begitu penting sejalan dengan lamanya hubungan.
Cara berciuman yang disukai wanita dan pria juga berbeda. Pria lebih menyukai ciuman basah atau ciuman lidah.
Meski ciuman adalah insting dasar manusia, namun dalam perkembangannya gaya berciuman akan terus berkembang untuk menjaga sebuah hubungan, meskipun lebih banyak yang menggunakannya sebagai variasi lain untuk meningkatkan gairah seksual, jelas Dr Gallup.
Menurut Gallup ciuman bisa bervariatif tiap negara dan budaya. Mulai dari ciuman yang sifatnya sakral sampai ciuman meningkatkan gairah antar pasangan.
Sementara itu Dr Glenn Wilson, pakar relationship dari Institute of Psychiatry, London, menyebutkan: "Ciuman digunakan setiap orang sebagai penguat ikatan dan penguji mekanisme.
"Namun dalam kenyataannya wanita lebih sering didiskriminasikan daripada pria. Pria dengan mudah keluar dan menebar benih mereka, sementara wanita harus bertanggungjawab dengan konsekuensi yang mereka ambil," tambah Wilson.
Gaya Hidup "Menikam" Jantung
Organ ini sudah bekerja sejak manusia masih dalam kandungan. Tapi kini, lifestyle berpengaruh besar terhadap penyakit yang menyerang organ sebesar kepalan tangan.
Hampir setiap istirahat kerja, Iskandar (35 tahun) selalu memilih menu soto betawi yang menjadi kegemarannya. Jeroan yang dicampur dengan kuah kental yang panas, selalu menjadi sajian favoritnya di kala makan siang. Selama ini ia mengaku belum pernah mengalami keluhan seputar kesehatannya, meski penampilannya pun relatif gemuk. Namun seminggu belakangan ini, ia merasa dadanya sesak dan nafasnya tersengal-sengal ketika harus menaiki tangga rumahnya.
Keluhan ini disampaikan kepada saudaranya yang juga seorang dokter. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata diketahui bahwa Iskandar mengidap kolesterol dan gejala penyakit jantung. Beruntung, penyakit ini telah terdeteksi sebelum timbul serangan yang lebih parah dan bisa menyebabkan kematian.
Memang, penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia untuk usia 40 hingga 50 tahun. Bahkan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) memprediksi bahwa penyakit jantung akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010.
Sebagai penggemar makanan berkolesterol tinggi, Iskandar memang memiliki resiko besar mengidap penyakit jantung koroner. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh arteri tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi kejantung.
Menurut dokter Hananto Andriantoro, SpJP, FIHA, ahli jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, saat kerja jantung meningkat akibatnya tekanan darah meningkat dan denyut jantung pun naik. Terjadinya hal ini bisa karena sedang gembira, cemas, kaget, olahraga atau stres. Otomatis jantung bekerja lebih keras lagi dan membutuhkan oksigen lebih banyak. Oksigen ini dibawa oleh sel darah merah melalui pembuluh koroner jantung. "Nah,bila asupan oksigen ini terhambat akibat salurannya tersumbat, akibatnya terjadi serangan jantung koroner dan bisa menyebabkan kematian," jelasnya.
Ada lagi resiko yang mengancam kejantanan pria apabila pembuluh darah arteri pudenda yang menuju ke alat kelamin tersumbat atau rusak. Akibatnya bisa fatal, disfungsi ereksi permanen bisa saja terjadi. Karena pembuluh darah inilah yang mengalirkan darah saat pria ereksi. "Sebaiknya setiap orang yang mengalami hal ini harus terbuka kepada dokter. Jangan karena masalah ini tabu, lalu memilih untuk mengobati sendiri dengan jamu atau ramuan obat kuat lain yang belum jelas hasilnya. Malah bisa terjadi komplikas,” pesan dokter Hananto.
Berdasarkan hasil penelitian Guru Besar UI, Prof. Dr. Dede Kusmana pada tahun 2005 lalu, disebutkan 99 persen penyakit jantung ini memang disebabkan perubahan pola dan gaya hidup. Perubahan itu membuat masyarakat kurang aktif bergerak, mengonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, merokok dan stres. Inilah yang dapat memicu munculnya resiko penyakit jantung.
Namun bukan berarti Anda tidak boleh mengkonsumsi makanan berlemak sama sekali. Lemak yang baik diperlukan, bahkan penting bagi struktur dan fungsi setiap sel dalam tubuh manusia. Lemak merupakan "bahan bakar" yang memberi Anda tenaga dua kali lebih banyak daripada jenis makanan lain. Lemak yang disimpan dalam tubuh juga berfungsi sebagai bank penyimpan tenaga. Lemak adalah bahan penyekat yang melindungi Anda dari rasa dingin yang merusak. Lemak juga menutupi saraf-saraf tubuh. Jenis lemak yang baik ini disebut HDL (high density lipoproteins). Ia dapat membantu menghilangkan kolesterol yang merusak dan tidak diinginkan itu dari pembuluh-pembuluh darah. Sehingga berfungsi juga mencegah serangan jantung.
Dokter Hananto menyarankan, untuk mengimbangi antara pola makan yang masih belum memenuhi gizi seimbang, sebaiknya melakukan exercise. Porsi latihan rutin minimal tiga kali seminggu, dapat membantu membakar lemak yang tertimbun dalam tubuh. Treadmil selama setengah jam dapat meningkatkan denyut jantung yang optimal.
Selain exercise, langkah terbaik untuk mencegah terkena resiko penyakit jantung tentu dengan mengganti pola makan yang sehat. Salah satu makanan yang bersahabat dengan jantung Anda adalah makanan yang mengandung biji-bijian. Karena memiliki kandungan serat, kaya vitamin, mineral serta antioksidan. Hal ini didukung oleh hasil studi dokter Luc Djousse, dari Sekolah Kedokteran Harvard, Amerika Serikat yang menyatakan hasil studinya di forum tahunan Asosiasi Jantung Amerika. Hasil penelitiannya mengungkapkan manfaat positif dari sereal gandum juga dirasakan oleh orang dewasa. Sereal yang terbuat dad gandum atau biji padi kaya akan serat yang efektif menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat. Sekaligus menghindari serangan jantung.
Untuk mengetahui apakah pembuluh darah kita mengalami penyumbatan atau menyempit, bisa dengan melakukan deteksi dini cardiovasculer. Langkah mudahnya, dilakukan dengan melihat pembuluh darah pada leher. Lewat USG dapat diketahui, bila terjadi penebalan lebih dari 1 mili (normal) maka harus dilakukan pengobatan. Karena apabila hal ini terjadi, mengindikasikan pembuluh darah koroner dan pembuluh darah lainnya terjadi penebalan. Jadi, cegahlah sebelum ia berhenti berdetak.
Sumber : Male Emporium
Hampir setiap istirahat kerja, Iskandar (35 tahun) selalu memilih menu soto betawi yang menjadi kegemarannya. Jeroan yang dicampur dengan kuah kental yang panas, selalu menjadi sajian favoritnya di kala makan siang. Selama ini ia mengaku belum pernah mengalami keluhan seputar kesehatannya, meski penampilannya pun relatif gemuk. Namun seminggu belakangan ini, ia merasa dadanya sesak dan nafasnya tersengal-sengal ketika harus menaiki tangga rumahnya.
Keluhan ini disampaikan kepada saudaranya yang juga seorang dokter. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata diketahui bahwa Iskandar mengidap kolesterol dan gejala penyakit jantung. Beruntung, penyakit ini telah terdeteksi sebelum timbul serangan yang lebih parah dan bisa menyebabkan kematian.
Memang, penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia untuk usia 40 hingga 50 tahun. Bahkan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) memprediksi bahwa penyakit jantung akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada tahun 2010.
Sebagai penggemar makanan berkolesterol tinggi, Iskandar memang memiliki resiko besar mengidap penyakit jantung koroner. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh arteri tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi kejantung.
Menurut dokter Hananto Andriantoro, SpJP, FIHA, ahli jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, saat kerja jantung meningkat akibatnya tekanan darah meningkat dan denyut jantung pun naik. Terjadinya hal ini bisa karena sedang gembira, cemas, kaget, olahraga atau stres. Otomatis jantung bekerja lebih keras lagi dan membutuhkan oksigen lebih banyak. Oksigen ini dibawa oleh sel darah merah melalui pembuluh koroner jantung. "Nah,bila asupan oksigen ini terhambat akibat salurannya tersumbat, akibatnya terjadi serangan jantung koroner dan bisa menyebabkan kematian," jelasnya.
Ada lagi resiko yang mengancam kejantanan pria apabila pembuluh darah arteri pudenda yang menuju ke alat kelamin tersumbat atau rusak. Akibatnya bisa fatal, disfungsi ereksi permanen bisa saja terjadi. Karena pembuluh darah inilah yang mengalirkan darah saat pria ereksi. "Sebaiknya setiap orang yang mengalami hal ini harus terbuka kepada dokter. Jangan karena masalah ini tabu, lalu memilih untuk mengobati sendiri dengan jamu atau ramuan obat kuat lain yang belum jelas hasilnya. Malah bisa terjadi komplikas,” pesan dokter Hananto.
Berdasarkan hasil penelitian Guru Besar UI, Prof. Dr. Dede Kusmana pada tahun 2005 lalu, disebutkan 99 persen penyakit jantung ini memang disebabkan perubahan pola dan gaya hidup. Perubahan itu membuat masyarakat kurang aktif bergerak, mengonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol tinggi, merokok dan stres. Inilah yang dapat memicu munculnya resiko penyakit jantung.
Namun bukan berarti Anda tidak boleh mengkonsumsi makanan berlemak sama sekali. Lemak yang baik diperlukan, bahkan penting bagi struktur dan fungsi setiap sel dalam tubuh manusia. Lemak merupakan "bahan bakar" yang memberi Anda tenaga dua kali lebih banyak daripada jenis makanan lain. Lemak yang disimpan dalam tubuh juga berfungsi sebagai bank penyimpan tenaga. Lemak adalah bahan penyekat yang melindungi Anda dari rasa dingin yang merusak. Lemak juga menutupi saraf-saraf tubuh. Jenis lemak yang baik ini disebut HDL (high density lipoproteins). Ia dapat membantu menghilangkan kolesterol yang merusak dan tidak diinginkan itu dari pembuluh-pembuluh darah. Sehingga berfungsi juga mencegah serangan jantung.
Dokter Hananto menyarankan, untuk mengimbangi antara pola makan yang masih belum memenuhi gizi seimbang, sebaiknya melakukan exercise. Porsi latihan rutin minimal tiga kali seminggu, dapat membantu membakar lemak yang tertimbun dalam tubuh. Treadmil selama setengah jam dapat meningkatkan denyut jantung yang optimal.
Selain exercise, langkah terbaik untuk mencegah terkena resiko penyakit jantung tentu dengan mengganti pola makan yang sehat. Salah satu makanan yang bersahabat dengan jantung Anda adalah makanan yang mengandung biji-bijian. Karena memiliki kandungan serat, kaya vitamin, mineral serta antioksidan. Hal ini didukung oleh hasil studi dokter Luc Djousse, dari Sekolah Kedokteran Harvard, Amerika Serikat yang menyatakan hasil studinya di forum tahunan Asosiasi Jantung Amerika. Hasil penelitiannya mengungkapkan manfaat positif dari sereal gandum juga dirasakan oleh orang dewasa. Sereal yang terbuat dad gandum atau biji padi kaya akan serat yang efektif menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat. Sekaligus menghindari serangan jantung.
Untuk mengetahui apakah pembuluh darah kita mengalami penyumbatan atau menyempit, bisa dengan melakukan deteksi dini cardiovasculer. Langkah mudahnya, dilakukan dengan melihat pembuluh darah pada leher. Lewat USG dapat diketahui, bila terjadi penebalan lebih dari 1 mili (normal) maka harus dilakukan pengobatan. Karena apabila hal ini terjadi, mengindikasikan pembuluh darah koroner dan pembuluh darah lainnya terjadi penebalan. Jadi, cegahlah sebelum ia berhenti berdetak.
Sumber : Male Emporium
Subscribe to:
Posts (Atom)