Ada semacam mitos di masyarakat bahwa tubuh gemuk disebabkan oleh tidur yang terlalu banyak. Namun, sebuah riset medis terbaru menyatakan justru sebaliknya. Orang yang kurang tidur cenderung akan menjadi gemuk.
Menurut Reuters, kita begitu empati pada diet dan olah raga untuk memerangi obesitas, sampai-sampai kita lupa pada nilai tidur yang baik.
Studi yang dilakukan oleh tim medis dari Eastern Virginia Medical School dan melibatkan sekitar 1.000 orang menunjukkan bahwa jumlah jam tidur yang kurang akan menyebabkan indeks masa tubuh akan meningkat. Indeks masa tubuh adalah pembagian antara ukuran tinggi dan berat tubuh seseorang dan menentukan kadar lemak dalam tubuh.
Studi tersebut menyatakan bahwa pria rata-rata tidur 27 menit lebih sedikit dibandingkan wanita. Para pasien yang menderita obesitas ternyata memiliki jam tidur yang lebih sedikit dibandingkan pasien yang normal.
Dalam jurnal Archives of Internal Medicine, studi tersebut telah dipublikasikan secara detail dan dikatakan bahwa hasil penemuan mereka memberikan ide bahwa dengan menambah jam tidur 20 menit semalam saja dapat menurunkan indeks masa tubuh. Perlu diketahui, berkurangnya jam tidur seseorang akan menyebabkan peningkatan nafsu makan. Saat tubuh kekurangan tidur, maka akan terjadi penekanan hormon protein bernama leptin dan menimbulkan rasa lapar.
Inilah salah satu pemicu rasa lapar di malam hari yang membuat orang mencari makanan kecil di tengah malam. Jadi, mitos yang berlaku di masyarakat bahwa banyak tidur membuat gemuk adalah salah jika dilihat dari segi medis.
Sumber: Jurnal Archives of Internal Medicine
Monday, 30 November 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment