Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas keluarga bahgia dan harmonis. Salah satunya adalah kesehatan kedua pasangan. Oleh karena itu pasangan yang akan segera menikah harus melakukan premarital check up terlebih dahulu.
Pemeriksaan pranikah bertujuan untuk memastikan status kesehatan calon pasangan, untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit menular atau yang diturunkan sehingga dapat mempengaruhi kesuburan dan kesehatan janin. Pemeriksaan merupakan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan masalah kesehatan reproduksi dan genetika masing-masing.
Ada tiga pemeriksaan pranikah yang biasa dilakukan, seperti pemeriksaan fisik, thorax photo, dan pemeriksaan laboratorium. Dokter akan melakukan wawancara, kemudian torax foto untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada paru-paru dan jantung. Dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium, meliputi pemeriksaan rutin hematologi rutin, urine rutin, golongan darah, dan rhesus faktor, VDRL / RPR, HbsAg, anti rubella IgG, anti toxoplasma IgG, anti toxoplasma, dan anti CMV IgG.
Pemeriksaan hematolohi rutin dilakukan untuk mengetahui kelainan jumlah dan fungsi darah, kelainan sistemik, dan penyakit pendarahan. Pemeriksaan urin dapat dilakukan untuk memantau kelainan ginjal atau saluran kemih. Calon pasangan juga harus mengetahui jenis rhesus karena penting bagi mereka ketika merencanakan kehamilan. Perbedaan rhesus pasangan dapat membahayakan janin. Pemeriksaan glukosa darah berguna untuk mendiagnosis dan memantau pengobatan diabetes. Peeriksaan HbsAg berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi virus hepatitis B, diagnosis hepatitis B, skrining donor darah, dan skrining pravaksinasi. Pemeriksaan VDRL/RPR berguna untuk menentukan sipilis dan mendeteksi antibodi. Anti rubella IgG, anti toxoplasma IgG, anti toxoplasma, dan anti CMV IgG merupakan pemeriksaan khusus untuk calon mempelai wanita. Berguna untuk mendeteksi infeksi rubella, infeksi toxoplasmadan, dan infeksi cytomegalovirus.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan beberapa bulan sebelum pernikahan. Sehingga jika pada pemeriksaan terdapat masalah kesehatan pada pasangan, pasangan memiliki waktu untuk mengadakan pengobatan. Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak memerlukan persiapan khusus. Setelah melakukan anamnesis, pasangan dapat langsung ke laboratorium. Setelah pemeriksaan lengkap, pemeriksaan kadar glukosa darah memerlukan persiapan puasa 8 hingga 10 jam.
Wednesday, 1 April 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment